Warga Kyusu Jepang Tolak Rencana Pembukaan Lahan Pemakaman bagi Umat Muslim

- 30 November 2020, 19:27 WIB
FOTO ilustrasi lahan pemakaman.*
FOTO ilustrasi lahan pemakaman.* /DOK. ZONAPRIANGAN.COM/

Karena di wilayah Kyushu akan kehabisan ruang untuk pemakaman di masa depan, komunitas muslim pun mulai mencari tanah kosong di dekatnya lebih dari 10 tahun yang lalu.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel Khawatir Cemari Air dan Tanah, Pemakaman Warga Muslim di Jepang Ditentang Keras Penduduk Setempat , Pemakaman jenazah muslim ini dikhawatirkan cemari air dan tanah.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Lengkap Kabupaten Bantul untuk Bulan Desember 2020

Di bulan Agustus lalu, sekitar 100 penduduk di dua distrik lokal mengajukan petisi kepada walikota dan majelis kota yang menentang rencana pembangunan pemakaman muslim.

Penduduk setempat mengklaim bahwa tradisi Muslim menguburkan tubuh, bukan kremasi, menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat karena kontaminasi akan masuk ke dalam tanah serta sumber air yang digunakan untuk irigasi tanaman dan air minum.

“Kami tidak tahu apa dampaknya bagi kehidupan kami,” kata seorang peternak berusia 61 tahun yang mengandalkan waduk sebagai sumber air minum untuk ternaknya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Tol Cipali Hari ini Menurut Pihak Kepolisian

“Saya juga khawatir dengan penurunan harga sapi karena rusaknya reputasi," kata dia menambahkan.

Hirofumi Tanada, profesor emeritus di Universitas Waseda dan pakar Muslim yang tinggal di Jepang, mengatakan bahwa pada akhir tahun lalu diperkirakan 230.000 Muslim tinggal di Jepang, di antaranya sekitar 15.000 tinggal di Kyushu dan Prefektur Okinawa.

Muhammad Tahir Abbas Khan, (53) yang menjabat sebagai kepala Komunitas Muslim Beppu dan seorang profesor di Ritsumeikan Asia Pacific University, mengatakan semakin banyak Muslim yang datang ke Jepang sebagai mahasiswa asing menjadi penduduk tetap setelah lulus.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Japan Times Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah