Pandemi Covid-19, Kelompok Sirkus Tak Bisa Tampil di Belgia, Pemain dan Hewan Butuh Makan

- 29 November 2020, 07:57 WIB
Ilustrasi gambar sirkus keliling.
Ilustrasi gambar sirkus keliling. /Bagus Kurniawan/Pixabay

PORTAL JOGJA - Pandemi covid-19 masih melanda negera-negara di Eropa. Sebuah kelompok sirkus keliling terjebak di Belgia. Mereka tidak bisa berpidah tempat selama beberapa bulan terakgir ini.

 

Kelompok sirkus ini tidak bisa bepergian atau tampil mengelilingi negara-negara di Eropa. Sirkus yang dikelola keluarga Prancis ini menunggu pandemi di tempat parkir di Gembloux, kota di Belgia. Mereka saat ini mengalami kekurangan dana dalam memberi makan biantang-binatang yang ada di rombongan sirkus tersebut.

"Bagi kami, tidak bisa ke mana-mana sangat menyulitkan karena kami tidak bisa bekerja. Tidak ada pemasukan," kata direktur sirkus Kevin Dubois dikutip dari Antara.

Sirkus Zavatelli biasanya memasang tenda besar berkapasitas 600 orang di 30 kota setiap tahun. Namun, mereka tidak bisa menggelar pertunjukan secara maksimal sejak kasus covid-19 mulai muncul di Eropa pada Maret.

Binatang-binatang terkurung di padang kecil, pemain akrobat tak bisa bebas bergelantungan, dan para badut tidak bisa membuat penonton tertawa lagi.

Pandemi ini telah membuat Sirkus Zavatelli tidak beroperasi. Sementara binatang yang ada di sirkus haru s terus diberi makan.

Baca Juga: UGM Peringkat 57 Perguruan Tinggi Se-Asia, Ungguli UI dan ITB

Mereka hanya bisa tampil di hadapan penonton yang kapasitasnya dikurangi, atau sama sekali tidak bekerja di tengah pembatasan wilayah di Belgia selama musim semi dan musim gugur.

Sirkus ini biasanya menghadirkan penampilan para pemain sulap dan ahli akrobat, badut, dan penampil yang berjalan di atas tali, dan binatang-binatang seperti unta, llama, kerbau, dan kuda poni.

Namun, kini para staf tinggal di trailer di tempat parkir, berlatih agar tetap terampil dalam sesi latihan luar ruangan di tengah udara musim gugur yang segar.

Para binatang ditempatkan di dalam kandang di bawah tenda bergaris merah putih, dengan jerami berserakan di atas permukaan tanah tempat parkir.

"Terus terang, ini jadi masalah karena kami harus memberi makan 60 ekor binatang," kata Dubois.

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh, Ali Khamenei: Berjanji Bakal Balas, Sekjen PBB Minta Tahan Diri

Biaya makan untuk hewan mencapai sekitar 500 euro setiap pekan. Sirkus ini juga harus membiayai hidup 23 staf sirkus.

"Kami tidak tahu bagaimana caranya memenuhi kebutuhan," kata dia.

Sirkus Zavatelli adalah satu dari tiga sirkus keluarga yang sudah ada sejak 1800 dan dulunya dikenal sebagai Cirque de Paris.

Dua sirkus lainnya, Armanzo dan Anderland, dimimiliki keluarga yang sama, juga berada di lokasi sewaan di Gembloux, sekitar 50 km di selatan Brussels.

Meskipun sirkus bisa pulang ke Prancis, mereka masih belum diizinkan tampil di sana.

Baca Juga: Lirik Lagu Cinta Luar Biasa - Andmesh Kamaleng

Sama seperti Prancis, Belgia juga sedang memberlakukan pembatasan wilayah kedua sejak pandemi melanda Eropa pada Februari. Meski toko-toko diperkirakan akan kembali dibuka, acara seperti sirkus di Belgia belum boleh beroperasi hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dubois menyayangkan kurangnya dukungan keuangan dari negara.

"Kami belum pernah menerima bantuan keuangan (dari pihak berwenang). Banyak orang memberi kami roti, wortel, mereka membawakan kami benih, jerami. Tapi dalam hal uang, kami tidak mendapatkan apa-apa," kata Dubois.*

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x