Stasiun Media Al Jazeera dan Associated Pers di Bom Israel: Agar Dunia Tidak Lihat Kejahatan Israel

16 Mei 2021, 04:09 WIB
Tangkapan layar siaran langsung al Jazeera, detik-detik pengancuran gedung Al Jaala di Gaza oleh militer Israel /Bagu Kurniawan/Al Jazeera

PORTAL JOGJA - Usai Israel menyerang kamp pengungsian Shati di Gaza, serangan udara kembali terjadi pada gedung stasiun media dimana Associated Pers (AP) dan Al Jazeera bertempat, pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Anggota Kongres AS, Rashida Tlaib mencuit, “Israel menargetkan media agar dunia tidak melihat kejahatan Israel yang dipimpin pemimpin apartheid, Netanyahu,”.

Video yang ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi Al Jazeera menayangkan sebuah gedung berwarna biru yang dibom berkali-kali hingga akhirnya hancur, rata dengan tanah.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Gaza: Tewaskan Sedikitnya 8 Anak-anak dan Hanya 1 Bayi Selamat

Baca Juga: Akhirnya, Warga Australia yang Terjebak di India Tiba Di Australia dan Langsung Masuk Karantina

Gedung al-Jaala yang memiliki tinggi 11 lantai adalah sebuah gedung yang menampung berbagai perusahaan media internasional, termasuk Associated Pers(AP) yang berbasis di New York, dan Al Jazeera yang berbasis di Doha, Qatar.

“Saya telah bekerja di sini selama 11 tahun. Saya sudah meliput banyak acara dari gedung ini, pengalaman profesional pribadi kami alami sekarang semuanya, dalam dua detik, lenyap begitu saja,” ujar Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera dan dikutip Portaljogja.com.

“Semua kolega saya, terlepas dari kesedihan yang mereka rasakan, mereka tidak berhenti sedetik pun untuk mencari alternatif agar Al Jazeera tetap menjadi yang teratas dalam berita,” ujar al-Kahlout.

Baca Juga: Israel Klaim Jatuhkan 450 Bom ke Gaza, Hancurkan Terowongan Metro Hamas

Serangan terhadap gedung kantor media terjadi pada sore hari. Pemilik gedung, Jawad Mahdi, menerima telepon dari militer Israel yang memperingatkan bahwa gedung tersebut akan dihantam.

Staf AP, Al Jazeera dan lainnya di dalam gedung segera dievakuasi, dan dilaporkan aman. Ini sebabnya rekaman detik-detik roket menghantam bangunan biru tersebut dapat terekam.

Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres AS Palestina-Amerika, mengomentari serangan Israel di gedung al-Jalaa yang menargetkan perusahaan media.

“Israel menargetkan media agar dunia tidak melihat kejahatan Israel yang dipimpin pemimpin apartheid, Netanyahu. Sehingga dunia tidak bisa melihat pembunuhan bayi, anak-anak dan orang tua mereka,” ujar Tlaib yang mengecam tanggapan pemerintah Biden yang dianggap tidak tegas.

Baca Juga: Belasan Meninggal dan Ratusan Orang Terluka Akibat Amukan Tornado di China

“Ini agar dunia tidak bisa melihat orang-orang Palestina dibantai,” ujar anggota kongres yang memiliki darah Palestina itu.

Pesawat tempur Israel sebelumnya telah menargetkan beberapa bangunan di jantung Kota Gaza, termasuk gedung al-Johara dan menara Shorouq 14 lantai, yang keduanya menampung kantor media serta menara hunian Hanadi 13 lantai.

Presiden dan CEO Associated Press yang perusahaannya juga terdampak mengatakan dia terkejut dan ngeri dengan serangan Israel yang sangat mengganggu terhadap gedung al-Jalaa yang menampung kantor AP.

“Kami semua harus mengevakuasi gedung Al Jalaa sebelum menjadi sasaran. Pemilik gedung hanya diberi waktu satu jam untuk semua orang dievakuasi dan ketika [orang Israel] memanggilnya lagi, dia meminta 30 menit lagi karena orang ingin mengambil beberapa barang dari kantor. Tetapi juru bicara (tentara) Israel menolak dan mengatakan bahwa mereka akan menyerang tepat setelah satu jam, dan bahwa tidak ada yang boleh memasuki gedung, jika mereka tidak ingin kehilangan nyawa,” ujar Youmna al-Sayed dari Al Jazeera.

Baca Juga: Belasan Meninggal dan Ratusan Orang Terluka Akibat Amukan Tornado di China

Al-Sayed juga menambahkan lebih banyak keluarga yang mengungsi dari rumah-rumah mereka. “Tidak ada tempat di Gaza yang sekarang tampaknya aman,” menurutnya sembari menambahkan kemungkinan rumah sakit al Shifa saat ini adalah tempat teraman dimana tim liputan dapat melaporkan berita secara langsung.

“Ini adalah tempat teraman yang kami tahu. Al-Shifa telah menjadi sasaran sebelumnya, tetapi jelas itu adalah rumah sakit. Jadi mungkin sekarang ini adalah tempat teraman di Gaza dari tempat kami akan menyiarkan,” ujar al-Sayed.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler