Menginjakkan Kaki di Irak, Paus Fransiskus Ditunggu Jadwal Pertemuan Padat Selama 3 Hari Kedepan

5 Maret 2021, 19:01 WIB
Paus Fransiskus di Roma. /Ashwin Vaswani/Unsplash/

PORTAL JOGJA - Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak, negeri yang terbelah akibat perang, merupakan momen yang sangat ditunggu. Ini adalah pertama kalinya seorang Paus, pemimpin Gereja Katolik Roma, menginjakkan kaki di tanah lahir kebudayaan Mesopotamia kuno ini.

Kunjungan ziarah yang berlangsung selama tiga hari ini, 5-7 Maret 2021, acara Paus dari negara Argentina yang berusia 84 tahun ini sangat padat. Kunjungan ke Irak ini adalah perjalanan pertama Paus Fransiskus dalam 15 bulan terakhir sebagai akibat pembatasan adanya pandemi Covid-19.

Sebelumnya, banyak orang mengkhawatirkan Paus yang dikenal reformis ini ke Irak. Penularan virus Covid-19 yang meningkat belakangan ini dan kekerasan yang meningkat apalagi setelah adanya serangan roket di pangkalan Ain al-Assad yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS, menjadi alasan begitu banyak orang mengkhawatirkan keselamatannya.

Mantan Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri sebagai paus delapan tahun lalu, memperingatkan Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara pada hari Senin, 1 Maret 2021, bahwa kunjungan tersebut adalah perjalanan yang berbahaya dengan alasan keamanan dan masih adanya penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Apakah Penggunaan Eyeliner dan Maskara Buruk untuk Mata Anda? Simak Penjelasannya

Namun Paus Fransiskus tidak bergeming dan tetap melanjutkan rencananya.

“Saya meminta anda untuk menemani perjalanan apostolik ini dengan doa-doa agar ini dapat berlangsung dengan cara terbaik dan menghasilkan buah yang diharapkan. Orang-orang Irak menunggu kami, mereka menunggu Santo Yohanes Paulus II, yang dilarang pergi. Seseorang tidak bisa mengecewakan orang untuk kedua kalinya. Mari kita berdoa semoga perjalanan ini berhasil,” ujar Paus Fransiskus dalam pidato mingguannya pada hari Rabu, 3 Maret 2021.

Paus Fransiskus dan rombongannya saat ini telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Namun di Irak tidak ada kampanye vaksinasi Covid-19 dan negeri ini sedang lockdown akibat akibat meningkatnya penyebaran Covid-19.

Rencana Perjalanan Jumat, 5 Maret 2021

Paus Fransiskus mendarat di Baghdad pada hari Jumat, 5 Maret 2021 dan dia disambut oleh Mustafa Al-Kadhimi, Perdana Menteri Irak. Ini adalah pertemuan pertama antara seorang paus dan seorang PM Irak sejak 2008.

Baca Juga: Info Menarik! Pemerintah Bakal Luncurkan Kartu Prakerja Calon Pengantin, La Nyalla: Ini Program Stimulus

Setelah itu Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu Presiden Irak Barham Salih. Salih sebelumnya pernah bertemu Paus Fransiskus pada 24 November 2018 dan 25 Januari 2020 lalu.

Pertemuan dengan komunitas Kristen di Katedral Katolik Suriah Our Lady of Perpetual Help dijadwalkan selanjutnya. Di gereja ini sedikitnya 47 orang Kristen tewas pada serangan ISIS hampir 11 tahun lalu.

Dalam kunjungannya di berbagai daerah di Irak, Paus Fransiskus rencananya akan menaiki kendaraan lapis baja, bukan kendaraan standar berwarna putih yang biasa ditumpanginya.

"Ini adalah situasi khusus, itulah mengapa semua transportasi akan berada dalam kendaraan tertutup, yang berarti akan rumit untuk melihat paus di jalanan. Memang akan ada sejumlah pertemuan tetapi tidak ada yang lebih dari beberapa ratus orang,” ucap Matteo Brunei, juru bicara Paus dalam jumpa pers yang dihadiri oleh Arab News, dan dikutip oleh Portaljogja.com.

Rencana Perjalanan Sabtu, 6 Maret 2021

Kunjungan pada hari Sabtu termasuk salah satu acara yang paling dinanti. Paus Fransiskus akan bertemu dengan pemimpin spiritual Syiah Irak yang sangat berpengaruh, Ayatullah Ali Al-Sistani, di Najaf. Di kota ini pula khalifah Islam keempat, Ali bin Abi Thalib dimakamkan.

Baca Juga: Pemerintah Buka 1,3 Juta Formasi SebabBanyak yang Pensiun, Tjahjo Kumolo: Ini Rekrutmen Terbesar dalam Sejarah

Pertemuan yang dijadwalkan di rumah Ayatullah yang berusia 90 tahun ini merupakan pertemuan pertama kalinya antara pemimpin Katolik dengan Pemimpin umat Islam yang berasal dari Syiah. Sebelumnya, Paus pernah bertemu dengan Imam Besar Al Azhar, Syekh Ahmed al Tayeb.

Ayatullah Ali Al-Sistani memiliki kekuatan yang cukup besar, di Irak dan dunia. Bahkan Paus Fransiskus menganggapnya lebih maju daripada Ayatullah Ali Khamenei, pemimpin Syiah di Iran.

Pada tahun 2014 lalu, fatwa angkat senjata yang dikeluarkan Ayatullah Ali Al-Sistani terhadap ISIS diikuti oleh ribuan pria dan memukul ISIS. Ia juga memberi perlindungan kepada umat Kristen Irak dari milisi perampok yang meneror keluarga Kristen agar tidak kembali ke rumah mereka masing-masing.

Setelah pertemuan dengan Al-Sistani, Paus Fransiskus akan mengunjungi kota kuno Ur, yang dianggap dalam Alkitab sebagai tempat kelahiran Abraham, atau Ibrahim bagi umat Islam.

Paus dijadwalkan bertemu dengan Yazidi, agama budaya kuno yang berada di ambang kehancuran setelah ISIS meluncurkan kampanye pembantaian dan pemerkosaan terhadap mereka pada Agustus 2014.

Baca Juga: Moeldoko Terpilih Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Hasil KLB, AHY Dinyatakan Demisioner

Sore harinya Paus akan merayakan misa di Katedral Khaldea Baghdad dan bertemu dengan Kardinal Louis Raphael Sako, Patriark Khaldea.

Rencana Perjalanan Minggu, 7 Maret 2021

Pada hari Minggu, Paus ditunggu kehadirannya di Erbil, ibu kota Kurdistan Irak. Ia akan bertemu dengan Presiden daerah otonom, Nechirvan Barzani dan Perdana Menteri Masrour Barzani.

Mosul adalah tujuan selanjutnya dari Paus Fransiskus. Ini adalah daerah ibu kota yang diklaim oleh ISIS. Paus Fransiskus akan berdoa untuk menghormati para korban di Alun-alun Empat Gereja, yaitu Siro-Katolik, Ortodoks Suriah, Ortodoks Armenia, dan Kasdim. Ia akan disambut oleh Uskup Agung Mosul, Najib Mikhael Moussa dan gubernur setempat.

Kunjungan selanjutnya adalah ke Qaraqosh, kota dengan mayoritas penganut agama Kristen. Masa pendudukan ISIS sekitar 45.000 orang diusir dari tempat kelahirannya di kota ini. Paus akan mengucapkan doa Minggu Angelus di Gereja Immaculata.

Paus Fransiskus akan mengakhiri kunjungannya pada hari Minggu ini dengan Misa di stadion Franso Hariri di Erbil.

Rencananya, Paus Fransiskus akan dijadwalkan terbang kembali ke Roma dari Baghdad, Ibukota Irak.

Sebagai pemimpin umat Katolik dunia pertama di Irak, Paus Fransiskus berharap untuk mendorong komunitas Kristen yang jumlahnya semakin berkurang di sana, untuk tetap tinggal di tanah air mereka sambil juga mengulurkan tangan persahabatan dengan Islam.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler