Kasus Covid-19 di India Menurun Drastis, Para Ahli Kebingungan

18 Februari 2021, 12:57 WIB
Bendera India /canva.com

PORTAL JOGJA - Kasus Covid-19 di India menurun terus dan terus disaat kasus negara lain mengalami fluktuasi. Sejak September 2020, India melaporkan penurunan kasus harian yang awalnya 100 ribu kasus per hari menjadi 10 ribu kasus per hari. Hal ini memberi tanda tanya bagi sejumlah ahli.

Per 17 Februari 2021 India mencatatkan penambahan 12.440 kasus Covid-19 tapi dengan angka kematian hanya bertambah 89 jiwa.

Meskipun jumlah total kasus Covid-19 menempatkan India di posisi ke-2 tertinggi di dunia dengan total kasus positif sejak ditemukan pertama kali sebanyak 10.949.546, namun angka kematiannya tergolong kecil per 17 Februari 2021 ini.

Baca Juga: Setelah Setahun Tak Nampak, Istri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Akhirnya Tertangkap Kamera

Bila dibandingkan dengan Rusia, Inggris, Spanyol, dan Italia yang sama-sama memiliki jumlah kasus baru harian positif belasan ribu, 89 kasus meninggal di India termasuk sangat kecil. Rusia mencatat penambahan angka kematian 467 kasus, Inggris 738 kasus, Spanyol 337 kasus, dan Italia 365 kasus per 17 Februari 2021.

Ketika pandemi virus Covid-19 melanda India, ada kekhawatiran virus itu akan menenggelamkan sistem kesehatan yang rapuh di negara dengan populasi terbesar kedua di dunia itu.

Arsitek M B Ravikumar dan istrinya Madhu Kumar merasa lega melihat kasus virus Covid-19 terus menurun. Keduanya dinyatakan positif Covid-19 dan Ravikumar harus dirawat di rumah sakit selama hampir dua minggu.

Baca Juga: Ternyata Penting Loh untuk Membersihkan Peralatan Kosmetik, Berikut ini Beberapa Tipsnya

Dapat menentukan apa penyebab pasti penurunan infeksi Covid-19 dapat membantu pihak berwenang mengendalikan virus di negara itu, yang telah melaporkan hampir 11 juta kasus dan lebih dari 155.000 kematian.

Ketika kasus positif Covid-19 tercatat melebihi 9 juta pada November 2020, angka resmi menunjukkan hampir 90 persen dari semua tempat tidur perawatan kritis dengan ventilator di New Delhi, Ibu Kota India, penuh.

Jauh berbeda dengan minggu ini, hanya 16 persen dari tempat tidur di rumah sakit yang telah terisi.

Baca Juga: Wow! Selain Membuat Tubuh Jadi Rileks, Mandi Air Panas Juga Memiliki Dampak Buruk

Keberhasilan penurunan angka positif Covid-19 tidak dapat dikaitkan dengan vaksinasi karena India baru mulai memberikan suntikan pada bulan Januari 2021.

Di antara penjelasan yang mungkin untuk penurunan kasus Covid-19 adalah beberapa daerah yang luas telah mencapai herd immunity atau kekebalan kawanan sehingga cukup banyak orang telah mengembangkan kekebalan alami terhadap virus, baik karena sudah pernah terpapar virus Covid-19 sebelumnya, ataupun telah divaksinasi.

Para ahli tetap memperingatkan bahwa meskipun kekebalan kawanan di beberapa tempat telah terjadi, populasi secara keseluruhan tetap rentan serta tindakan pencegahan harus tetap dilaksanakan. Ini juga dikarenakan penelitian yang menunjukkan orang yang telah terinfeksi Covid-19 tetap dapat terinfeksi ulang oleh Covid-19 varian berbeda.

Baca Juga: Informasi Stok Darah PMI DIY, Plasma Konvalesen Masih Kosong

Skrining antibodi nasional oleh lembaga kesehatan India memperkirakan bahwa sekitar 270 juta, atau satu dari lima orang India, telah terinfeksi oleh virus sebelum vaksinasi dimulai.

Skrining tersebut juga menunjukkan bahwa lebih banyak orang telah terinfeksi di kota-kota India daripada di desa-desanya dan bahwa virus itu bergerak lebih lambat di pedesaan pedalaman.

“Di daerah pedesaan, tingkat penularannya rendah. Dua pertiga keseluruhan populasi kami ada di pedesaan. Itu adalah sesuatu yang harus kita ingat terus," kata Dr K Srinath Reddy, presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

Baca Juga: Hati-Hati! 7 Kebiasaan Sepele Ini Berdampak Buruk Bagi Kesehatan. Salah Satunya Sering Mandi, Mengapa?

Kemungkinan lain adalah bahwa banyak orang India terpapar berbagai penyakit sepanjang hidup mereka, dari kolera, tifus, dan tuberkulosis. Hal ini dapat memicu tubuh untuk meningkatkan respons kekebalan awal yang lebih kuat terhadap virus baru.

“Ini adalah kombinasi dari faktor-faktor yang memberi kekebalan pada populasi, tetapi bukan konsep kekebalan kawanan, yang seperti yang saya katakan sangat kabur,” kata Dr Reddy.

Meskipun penurunan kasus Covid-19 di India adalah kabar baik,namun bukan berarti harus lengah, akibat bermunculannya Covid-19 varian baru.

Baca Juga: Kapolsek di Wilayah Bandung Dicopot dari Jabatannya Karena Diduga Terlibat Kasus Narkoba 

Para ahli khawatir karena sebagian besar masyarakat India telah kembali ke kehidupan normal. Di banyak kota, pasar ramai, jalan ramai, dan restoran hampir penuh.

“Bahaya masih mengintai di tikungan. Jika varian Covid-19 baru masuk dan jumlahnya mulai meningkat, maka kita masih bisa mengalami lonjakan tiba-tiba dalam kasus ini,” ujar Dr Reddy.

Pemerintah India mengaitkan penurunan penambahan kasus Covid-19 dengan penggunaan masker di muka umum. Kini penggunaan masker adalah kewajiban di India. Yang melanggar akan terkena denda yang sangat besar.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler