McD di Rusia Tutup, Warga Borong Burger dan Dijual Kembali Meski Dingin, Ini Harganya

- 14 Maret 2022, 15:22 WIB
Dokumentasi: Hari terakhir restoran McDonald's di Rusia ditutup, seorang pria yang diduga pelanggan setia melakukan protes.
Dokumentasi: Hari terakhir restoran McDonald's di Rusia ditutup, seorang pria yang diduga pelanggan setia melakukan protes. /Reuters/Moe Doiron/

PORTAL JOGJA - Tiga perusahaan global yakni McDonald's, Coca Cola dan Starbucks melakukan penghentian operasi di Rusia.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk simpati terhadap Ukraina yang diinvasi oleh tentara Rusia sejak 24 Februari 2022.

Sejumlah negara Uni Eropa hingga Amerika Serikat dan Kanada serta sekutunya telah mengeluarkan pemberian sanksi ekonomi.

Beberapa perusahaan global terutama dari Amerika Serikat (AS), Coca-Cola juga kemudian mengumumkan akan menangguhkan bisnisnya di Rusia.

Seperti halnya perusahaan global yakni restoran cepat saji, McDonald’s resmi menutup 850 gerainya yang beroperasi di Rusia pada Senin, 14 Maret 2022.

Baca Juga: 3 Perusahaan Global Setop Berperasi di Rusia, Simpati Ukraina Kena Invasi Moskow. McD, Coca Cola dan Starbucks

Sebelum restoran ditutup, ada beberapa pelanggan yang paham bisnis dan memanfaatkan momen dengan cara memborong makanan McDonald’s kemudian menjualnya secara online.

Berdasarkan tangkapan layar dari pasar online Rusia, harga makanan di McDonald's telah melambung sangat tinggi meskipun makanannya dijual dalam keadaan dingin.

Sebagaimana dikutip dari PIkiran-Rakyat.com pada 14 Maret 2022 dengan judul berita, McD Resmi Ditutup, Warlok Rusia Borong Burger dan Dijual Kembali Seharga Jutaan Rupiah.

Melihat situasi tersebut beberapa orang mencoba menjual burger, nugget, dan saus celup dengan harga 250 euro atau setara Rp3,9 juta rupiah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bersama Sejumlah Menteri Berkemah di Ibu Kota Negara

Ada juga seorang pengusaha wanita dan pria yang masih pemula dalam berbisnis, kini mencoba menjual 2 burger, 2 minuman, dan kue ceri seharga 46 euro atau sekitar Rp719.000.

Namun, sebagian orang memang tidak tertarik pada makanan yang dijual online tersebut karena harganya yang terlampau mahal dan sudah dalam keadaan dingin.

Penutupan McDonald’s tersebut tentunya menyebabkan banyak warga Rusia yang kecewa, terutama pelanggan setia karena mereka akan bisa menikmati Big Mac atau chicken nugget kesukaannya.

Salah satunya, pria bernama Luka Safronov yang sempat viral karena melakukan protes pada hari terakhir beberapa jam sebelum semua McDonald's Rusia ditutup tanpa batas waktu.

McDonald's bukan satu-satunya perusahaan yang menghentikan operasi mereka di Rusia.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 14 Maret 2022, Aldebaran Ketemu Nino Ancam Balik Karena Penah Celakai Andin

Starbucks juga sudah menutup 130 tokonya. Ada juga Disney, Ikea, Netflix, Spotify, dan masih banyak lagi yang mengikutinya.

Selain itu, Coca-Cola telah membatalkan pasokan ke Rusia, yang menyebabkan harga satu gelas coke dingin melonjak hingga 8 euro atau setara Rp125.000.

Permasalahan tersebut terjadi setelah CEO McDonald's Corporation, Chris Kempczinski menutup restorannya di Rusia karena bersimpati kepada Ukraina atas krisis yang sedang terjadi.

Kempczinski juga mengatakan bahwa penutupan McDonald’s di Rusia merupakan hal yang benar untuk dilakukan dan ia tidak bisa memprediksi situasi ke depannya.

"Pada saat ini, tidak mungkin untuk memprediksi kapan kami dapat membuka kembali restoran kami di Rusia," kata Kempczinski.***(Hilmy Farhan/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah