Tantangan Pelaku Startup di Yogyakarta Tingkatkan Kapasitas Usaha

18 November 2022, 14:51 WIB
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi saat memberikan sambutan dalam kegiatan Demoday Inkubasi Usaha /Chandra Adi N/@portaljogja.com/

PORTAL JOGJA - Pelaku usaha di Yogyakarta diharapkan tidak hanya sekedar usaha tetapi juga memiliki dampak multiplier effect.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi dalam acara Demoday Inkubasi Usaha yang digelar oleh Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII bekerja sama dengan Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM RI.

Srie Nurkyatsiwi mengatakan yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama saat ini berdasarkan data BPS dimana rasio kewirausahaan di DIY berada di posisi kelima.

"Riau nomer satu, DIY nomer lima tapi memang sudah di atas rata-rata nasional," kata Srie saat memberikan sambutan dalam acara Demoday Inkubasi Usaha di Hotel Atrium Yogyakarta Jumat 18 November 2022.

Baca Juga: Mahasiswa UII Yogyakarta Ciptakan Alat Pemantau Protokol Kesehatan Covid-19

Menurut Srie, pihaknya menargetkan DIY bisa menduduki peringkat pertama karena DIY memiliki regulasi yang sudah kuat diantaranya memiliki Perda terkait kewirausahaan, road map terkait kewirausahaan dan Perpres kewirausahaan.

"Ini menjadi PR apakah ini yang salah pemerintahnya, kebijakannya, terus terkait apa sasarannya atau program kegiatannya," kata Srie.

Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Christina Agustin mengatakan yang menjadi target kementerian Koperasi saat ini adalah mengenai data.

"Teman-teman star up ini adalah salah satu ujung tombak yang dapat mendukung pemerintah daerah atau negara Indonesia untuk menuju yang tadi kita tetapkan, jadi teman-teman juga bisa menjadi salah satu pionir untuk mendapatkan data tunggal untuk menuju UMKM onboarding," kata Christina.

Christina berharap acara Demoday Inkubasi Usaha ini dapat menjadi ruang para star up untuk melakukan eksplorasi kepada berbagai pihak terkait.

Sementara itu Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan IBISMA UII Bagus Panuntun mengatakan yang menjadi kendala para startup UMKM selama ini adalah mengenai literasi keuangan.

"Biasanya ketika mengelola cashflow, istilahnya cash flow itu kan nafas ya, nah nafasnya itu biasanya hanya untuk dua-tiga bulan, kita coba mereka untuk bisa lebih tertib shingga (nafasnya) lebih panjang," kata Bagus.

Kendala lain menurut Bagus adalah masalah akses pendanaan, karena biasanya kalau UKM status yang memenuhi persyaratan bank nya masih kurang, sehingga pihaknya tidak menghadirkan lembaga perbankan melainkan lembaga pembiayaan modal.  

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun 2022 Belanja Elektronik, HP dan Gadget di Online Shop Meningkat

Kegiatan Demoday Inkubasi Usaha ini bertujuan agar setiap startup mengimplementasikan materi peningkatan kapasitas usaha yang telah diberikan saat bootcamp, Coaching clinic,workhop mentoring dan monitoring.

Sehingga pada kegiatan demoday setiap startup mampu mempresentasikan bisnis atau usaha yang dimiliki kepada calon investor dan calon mitra bisnis agar dapat menjangkau pasar nasional maupun internasional.***  

Editor: Chandra Adi N

Tags

Terkini

Terpopuler