Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud Segera Cair, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
Barak pengungsian ini menempati gedung Balai Desa Deyangan dan Banyurojo Kecamatan Mertoyudan. Gedung ini dulu saat erupsi Merapi 2010 juga dipakai untuk menampung pengungsi dari warga Desa Sawangan.
Kini gedung itu dipakai lagi. Hanya saja ruangan serbaguna tidak dibiarkan terbuka untuk menampung ratusan pengungsi. Namun saat ini dibuat sekat-sekat atau bilik. Penyekat menggunakan kayu lapis setinggi 1,5 meter.
Di Desa Deyangan untuk menampung warga Dusun Trono Desa Krinjing, Pugeran dan Trayem. Sementara pengungsi di Desa Banyurojo adalah warga Dusun Babadan, Paten Kecamatan Dukun. Mereka semua itu warga yang tinggal di dekat puncak Merapi
"Sudah sesuai standar protokol kesehatan ada tempat cuci tangan, handsanitizer dan kami siapkan masker serta sudah dilakukan rapid tes," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo ucapkan selamat kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden
Baca Juga: Kamala Harris Wanita Kulit Hitam Pertama yang Menjadi Wakil Presiden AS keturunan Asia- Amerika
Edy mengatakan warga mengungsi secara bertahap. Kelompok pengungsi pertama dilakukan kelompok usia rentan yakni anak-anak, ibu hamil, lansia, orang sakit, dan difabel.
"Dari Krinjing, Dusun Trono ada 50 orang, Trayem ada 50 orang dan Pugeran 60 orang. Mereka mengungsi dengan kendaraan mereka sendiri yang dikawal dengan ambulans. Dari Krinjing ini menuju Desa Deyangan," katanya.
Sementara itu salah satu pengungsi Samini,50, mengatakan merasa nyaman dengan kondisi pengungsian yang disiapkan. Sebab, semua pengungsi bersama keluarga masing-masing.