Status Merapi Siaga, 12 Desa di 4 Kabupaten Masuk Daerah Bahaya Merapi, Ini Datanya

- 6 November 2020, 06:14 WIB
Gunung Merapi, Puncak Merapi dari Tebung Breksi, Prambanan Sleman.
Gunung Merapi, Puncak Merapi dari Tebung Breksi, Prambanan Sleman. /(Porta;jogja.com/Panji Arkananta)

PORTAL JOGJA - Status Aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan menjadi Siaga (Level III). Peningkatan status ini disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melalui siaran pers-nya Kamis 5 November 2020.

Ada 12 desadari 6 kecamatan di 4 kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang ada di lereng Merapi yang akan terdampak bila Merapi erupsi.

Desa-desa tersebut diantaranya,

Baca Juga: Gunung Merapi Naik Status Siaga, BPPTKG Minta 4 kabupaten Siapkan Mitigasi Bencana

Baca Juga: Status Merapi Dinaikkan Jadi Siaga III, BPPTKG : Energi Kumulatif Saat ini Melebihi Erupsi 2006

1. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY

Meliputi desa Glagaharjo, desa Kepuharjo dan desa Umbulharjo di
kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

2. Jawa Tengah

· Meliputi desa Ngargomulyo, desa Krinjing, dan desa Paten, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang,
· Meliputi desa Tlogolele, desa Krakah, dan desa Jrakah, kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
· Meliputi desa Tegalmulyo, desa Sidorejo,dan desa Balerante, kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten

Berdasarkan evaluasi data pemantauan, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Pada status Siaga level III ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan
baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah.

Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.

Baca Juga: KTP Tidak Terdaftar pada E-form BRI, Begini Cara Daftar untuk Memperoleh BPUM

Pada status siaga masyarakat dihimbau :

· Untuk tidak melakukan kegiatan di tempat berbahaya
· Dahulukan evakuasi di di Kawasan Rawan bencana III
· Amankan surat-surat penting/berharga
· Amankan harta bergerak
· Ikuti informasi resmi perkembangan aktivitas gunung Merapi
· Siapkan tas siaga (pakaian, senter, obat-obatan sederhana, ponsel/ht, radio, makanan ringan, minuman) di tempat yang mudah dijangkau
· Segera mengungsi bila mulai terlihat guguran lava pijar/ awan panas kecil/ suara gemuruh yang terus menerus.

BPPTKG juga merekomendasikan untuk menghentikan penambangan di alur-alur sungai yang berhulu di gunung Merapi dan Kawasan Rawan Bencana (KRB III). Para pelaku wisata juga diminta agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak gunung  Merapi.

Baca Juga: Usaha Anda Bisa Promo Gratis di Portal Jogja, Mau? Ini Syarat dan Ketentuannya

Pemerintah kabupaten Sleman, kabupaten Magelang, kabupaten Boyolali, dan kabupaten Klaten, agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Sementara itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat di wilayahnya tidak panik.

"Masyarakat, saya kira tidak perlu panik. Kan sudah hafal. Masyarakat di Sleman, khususnya di sekitar Merapi. Saya kira mereka sudah paham," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Baca Juga: Harga Jual dan Buyback Emas Galeri 24 Hari Ini, Kamis 5 Novemer 2020 - Antam dan UBS

Ia meminta warga Kabupaten Sleman, khususnya sebelah timur, selatan, maupun barat, dari Gunung Merapi memperhatikan Gunung Merapi telah ditingkatkan statusnya dari waspada ke siaga. ***

 

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x