ARTJOG 2024: Mengamati Masa Lalu dan Merumuskan Masa Depan dalam 'Ramalan'

- 1 Juli 2024, 11:45 WIB
Salah sudut ArtJog 2024 di Jogja National Museum
Salah sudut ArtJog 2024 di Jogja National Museum /instagram.com/@jogjanationalmuseum/

PORTAL JOGJA - Bertempat di Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta, sebuah gelaran tahunan ARTJOG 2024 dapat dinikmati masyarakat luas mulai 28 Juni - 1 September 2024 mendatang. Festival seni kontemporer tahun ini mengambil tema Motif: Ramalan.

Tema 'Ramalan' ini bukanlah mengandung pengertian yang sempit. Dengan dirancang oleh tim kurator ARTJOG dan kurator tamu Hendro Wiyanto (penulis dan kurator asal Jakarta), gelaran ini mengajak seniman mengamati masa lalu, melihat kekinian, dan merumuskan masa depan di dalamnya.

“Bagi seniman, ramalan adalah imajinasi dan daya prediksi yang menggerakkan kreativitas dalam proses mencipta. Gagasan tema ramalan ini juga tidak hanya bermaksud untuk memastikan nujum atau ramalan para peramal di masa lalu, akan tetapi, tema ini menawarkan kesempatan bagi kita untuk membayangkan kembali gambaran peristiwa dan harapan menuju hari esok,” kata CEO ARTJOG Heri Pemad pada Press Conference ARTJOG 2024 beberapa waktu yang lalu di Jogja National Museum.

Kegiatan ramal-meramal itu sendiri juga tidak bisa dipisahkan dari budaya sastra Indonesia. Sebut saja mengenai jangka, serat, ilmu 'titen', syair, kidung, piwulang dan sebagainya. Alhasil, terdapat sejumlah petunjuk mengenai masa depan. 'Weruh sakdurunge winarah', begitu kira-kira penggambaran seorang penujum atau peramal yang merasa tahu sebelum peristiwanya terjadi. Inilah yang menjadi acuan motif pameran.

Menjadi kelanjutan seri motif pada tahun sebelumnya yakni 'Lamaran', pameran ini menampilkan karya dewasa, anak, dari dalam dan luar negeri. Tercatat 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri (30 seniman undangan dan 18 seniman panggilan terbuka), serta 36 seniman anak dan remaja yang lolos seleksi.

hadir pula program-program khas pendukung mulai dari Young Artist Award, ARTJOG Kids, performo ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Merchandise Project, Artcare Indonesia, Jogja Art Weeks, dan yang terbaru Love ARTJOG. Love ARTJOG merupakan Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Seniman difabel dlibatkan aktif dalam beberapa program, seperti pameran, tur pameran, dan pertunjukan.

Secara khusus, panitia ARTJOG 2024 juga mengundang Agus Suwage, Titarubi, dan Jun Kitazawa ikut dalam pameran ini. Seniman Agus Suwage mempertontonkan sejumlah objek berbantuk telinga manusia. Ini menjadi perlambang bahwa indera pendengaran yang sangat 'toleran' dalam ruang sosial kita yang penuh kebisingan.

Masih pada ruang yang sama, Titarubi menghamparkan berbagai jenis padi yang diiringi rekaman doa, pepatah, dan pujian dari kelompok masyarakat adat yang dapat didengarkan di beberapa ruangan, termasuk sejumlah telinga yang ada di dalam karya Agus Suwage.

ARTJOG KIDS juga dihadirkan untuk menampung karya seniman anak-anak sekaligus menjadi sarana pembelajaran seni serta regenerasi sejak dini. Dari 254 anak yang mendaftarkan diri, mengerucutlah 36 nama dengan jumlah karya sebanyak 70 buah. Salah satu seniman anak tersebut adalah Elika Maulidia.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Laman resmi Humas DIY dan ARTJOG 2024


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah