Kirab Bregada dan Arak-Arakan Gunungan Meriahkan Merti Desa Kalurahan Caturharjo Sleman

- 13 Agustus 2023, 13:20 WIB
Merti Desa sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke 71 Kalurahan Caturharjo bertempat di Lapangan Keceme, Dusun Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman, Sabtu (12/8).
Merti Desa sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke 71 Kalurahan Caturharjo bertempat di Lapangan Keceme, Dusun Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman, Sabtu (12/8). /Prokompim/

PORTAL JOGJA - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menghadiri kegiatan Merti Desa sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke 71 Kalurahan Caturharjo bertempat di Lapangan Keceme, Dusun Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman, Sabtu (12/8).

Pelaksanaan merti desa Kalurahan Caturharjo dikemas dalam kegiatan prosesi adat kirab bregada disertai arak - arakan gunungan berisi berbagai makanan dan hasil bumi yang diberangkatkan dari Kalurahan Caturharjo menuju Lapangan Keceme.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan merti desa yang merupakan rangkaian peringatan hari jadi Kalurahan Caturharjo. Menurut Kustini, merti desa ini menjadi bentuk rasa syukur masyarakat atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Mau Pindah Tempat Memilih pada Pemilu 2024? Cek Ketentuan Ini

Selain itu, Kustini juga menyebut rangkaian prosesi adat yang dilaksanakan dalam kegiatan ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan mewujudkan semangat kebersamaan karena dalam penyelenggaraannya melibatkan berbagai unsur masyarakat.

"Dalam penyelenggaraan merti desa ini tentunya tidak akan terlaksana apabila tidak ada kerjasama dan kerukunan masyarakat. Semangat kebersamaan dan gotong royong inilah yang harus diteruskan dan ditanamkan kepada generasi penerus sehingga warisan leluhur (budaya) dapat terus dijaga keberlangsungannya," ujar Kustini.

Kustini mengaku senang melihat antusias masyarakat yang ikut menyaksikan prosesi adat merti desa dari awal hingga selesai.

Baca Juga: Dispora Sleman Youth Expression Gali Potensi Anak Muda Sleman

Sementara itu, setelah dilaksanakan kirab bregada dan gunungan, yang tidak kalah menarik dalam tradisi ini juga masyarakat diperbolehkan untuk memperebutkan (ngrayah) berbagai makanan dan hasil bumi yang berada di gunungan. Kemudian seluruh rangkaian merti desa ini ditutup dengan penampilan seni tradisi tarian Rampak Buto.***

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x