Malam 1 Sura Tak Ada Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta

- 14 Agustus 2020, 16:33 WIB
Lampah  Budaya Mubeng Beteng Tahun Ini DItiadakan
Lampah Budaya Mubeng Beteng Tahun Ini DItiadakan /- Foto : twitter @kratonjogja

PORTAL JOGJA – Tadisi Lampah Budaya Mubeng Beteng tahun ini ditiadakan. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemi COVID-19.

Kraton Yogyakarta melalui akun instagramnya maupun akun twitter @kratonjogja menyebutkan, Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya guna memperingati pergantian Tahun Baru Jawa 1 Sura Jimakir 1954 yang bertepatan dengan Kamis 20 Agustus 2020 akan ditiadakan.

“Hal ini merupakan salah satu langkah antisipasi penyebaran COVID-19 sekaligus menaati imbauan dari pemerintah,” demikian ditulis dalam postingan akun resmi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut.

Baca Juga: Jokowi: Kriris Jadi Momentum Kejar Ketertinggalan

Meski pengumuman ini memunculkan kekecewan pada masyarakat, namun tidak sedikit pula yang bisa memahami keputusan tersebut. Akun @ade***fika misalnya menulis, “bijak untuk kepentingan dan kebaikan bersama”.

Mubeng beteng merupakan kegiatan warga berjalan kaki mengitari Beteng Keraton Yogya sambil membisu atau tanpa bicara sama sekali. Tradisi ini menjadi sarana warga melakukan introspeksi atas apa yang terjadi di tahun yang telah berlangsung, sembari memohon kepada Yang Kuasa agar tahun selanjutnya dapat bersikap lebih baik.

Rute yang ditempuh saat Mubeng Beteng biasanya dimulai dari pelataran Kamandhungan Lor (Keben)-Ngabean-Pojok Beteng Lor Kulon-Pojok Beteng Kulon-Jalan MT Haryono - Pojok Beteng Wetan-Jl.Brigjen Katamso-Jl. Ibu Ruswo, Alun-Alun Utara-lalu kembali lagi ke Kamandhungan Lor.

Baca Juga: Jokowi: Krisis Akibat Covid-19 Harus Jadi Lompatan Kemajuan

Biasanya, menjelang pemberangkatan rombongan Mubeng Beteng akan dilakukan penyerahan dwaja (bendera) yang terdiri dari bendera Merah Putih, bendera Gula Klapa (bendera Kasultanan), dan klebet Budi Wadu Praja (DI Yogyakarta).

Selain itu disertakan juga lima bendera yang merepresentasikan kabupaten dan kota di DIY, yaitu Klebet Bangun Tolak (Yogyakarta), Mega Ngampak (Sleman), Podang Ngisep Sari (Gunung Kidul), Pandan Binetot (Bantul), dan Pareanom (Kulon Progo).

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x