Politik Identitas Diprediksi Masih akan Digunakan dalam Kontestasi Pemilu 2024

- 11 Mei 2023, 19:50 WIB
Diskusi Publik "Apakah politik identitas masih relevan dalam kampanye pemilu 2024 di media sosial?" di UII Kamis 11 Mei 2023
Diskusi Publik "Apakah politik identitas masih relevan dalam kampanye pemilu 2024 di media sosial?" di UII Kamis 11 Mei 2023 /Chandra Adi N/portaljogja.com/

PORTAL JOGJA – Politik identitas diprediksi masih akan digunakan pada Pemilihan Umum 2024 mendatang. Pakar politik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Wawan Mas’udi mengatakan penggunaan identitas sebagai bagian dari politik atau bagian dari perjuangan politik sesungguhnya sesuatu yang sudah berlangsung sangat panjang.

“Kalau dulu kala politik identitas yang dipakai sebagai bagian dari alat perjuangan kalau sekarang  politik identitas menjadi alat untuk merebut dan mencari kekuasaan nah bahayanya kan sebenarnya kan di sini,” kata Wawan dalam diskusi yang digelar di Universitas Islam Indonesia, Kamis (11/5/23).

Menurut Wawan yang menjadi pertanyaan adalah seberapa kuat dan seberapa masif politik identitas ini nantinya akan digunakan atau tidak digunakan dalam pemilu 2024.

“Kalau dalam pandangan saya konteks politik elektoral ini kan menggunakan pola yang kita sebut sebagai single mayoritarian artinya siapapun yang memenangkan 50% plus 1 akan akan memiliki legitimasi untuk menjadi pemimpin politik, dalam situasi seperti ini penggunaan politik identitas menjadi sangat kritikal karena selisih suara orang ini kan calon pemimpin kan cukup sedikit sebenarnya,” lanjut Wawan.

Baca Juga: Beri Pengarahan Personel Satgas Yonif PR 330/TD, Menhan Prabowo Berpesan Soal Keberanian dan Kewaspadaan

Baca Juga: Warga Hindu Gelar Doa Bersama Perayaan Hari Jadi Kabupaten Sleman

Dekan Fisipol UGM ini melihat politik identitas nampaknya masih akan digunakan sebagai sebuah skenario atau strategi, hanya saja apakah hal tersebut akan diaktifkan atau tidak nanti tergantung perkembangan di lapangan.

Founder Drone Emprit Ismail Fahmi melihat secara sederhana poltik identitas masih digunakan oleh sekelompok orang untuk memberikan label pada kelompok tertentu yang berbeda pandangan di media sosial.

“Saya melihat politik identitas masih dipakai dalam konteks negatif untuk menyerang lawan, tapi untuk mempromote calonnya sendiri  menggunakan politik identitas kayaknya makin ngga laku,” kata Fahmi.

Sementara itu Dosen Hubungan Internasional UII Rizki Dian Nursita mengatakan secara global politik identitas ini digunakan tidak hanya di Indonesia tapi juga di sejumlah negara.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x