PORTAL JOGJA – Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada status Siaga (Level III) dan masyarakat belum perlu mengungsi.
“Kami masih mempertahankan status dan masyarakat belum perlu untuk mengungsi,” kata Hanik Humaida dalam keterangannya hari ini Kamis, 10 Maret 2022 seperti ditayangkan kanal YouTube BPPTKG Channel.
Meski demikian Hanik menegaskan, BPPTKG terus memantau aktivitas Gunung Merapi, menyusul lonjakan aktifitas dari Rabu 9 Maret 2022 malam, berupa awan panas guguran yang terjadi belasan kali.
Baca Juga: KAI Buka Pemesanan Tiket Mulai H-30 untuk Mudik Lebaran Idul Fitri, Ini Syaratnya Wajib Prokes
Hingga pagi ini, Gunung Merapi menurut Hanik telah 17 kali memuntahkan awan panas guguran. Jarak terjauh awan panas guguran meluncur ke arah Tenggara sejauh sekitar 5 kilometer.
Meski merupakan jarak terjauh sejak Gunung Merapi ditetapkan bertatus SIAGA (Level III) pada 5 November 2020, namun jarak tersebut masih sesuai dengan rekomendasi BPPTKG yang telah diperbarui pada 25 Januari 2022 lalu.
“Material yang terlepas itu sejauh 5 kilometer, jadi masih di atas bunker Kaliadem, namun demikian, untk sementara Kaliadem mungkin tidak dilakukan aktivitas di sana dulu,” terang Hanik.
Hanik menegaskan, situasi Merapi saat ini belum membahayakan penduduk di luar area yang sudah ditentukan oleh BPPTKG.
Baca Juga: Zelenskiy Sebut 35.000 Warga Ukraina Dievakuasi Hari Ini dari 3 Kota Sebelumnya di Bombardir Rusia
Ratusan warga yang sebelumnya sempat dikabarkan mengungsi ke tempat yang aman, saat ini menurut Hanik Humaida juga telah kembali ke pemukiman.