PORTAL JOGJA – Gunung Merapi kembali menggeliat. Gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut Rabu 9 Maret 2022 jelang tengah malam kembali erupsi dan memuntahkan awan panas guguran sejauh 5 kilometer.
Berbeda dengan arah awan panas guguran yang sering meluncur ke arah Barat Daya, awan panas guguran yang terjadi bertubi hingga Kamis 10 Maret 2022 dini hari kali ini meluncur ke arah Tenggara.
Dengan aktivitas Merapi kali ini, sebagian warga terutama dari Kalitengah Lor dan Balerante Kabupaten Klaten telah mengungsi ke tempat pengungsian.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskiy Ingin Ketemu Vladimir Putin Bahas Status Donetsk dan Luhansk
Dilansir dari akun Twitter Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitternya @BPPTKG menginformasikan, awan panas guguran terjadi mulai pukul 23.18 WIB.
Sesudahnya, awan panas guguran terjadi kembali pada pukul 23.29, 23.38, 23.44 , 23.53, dan 10 Maret 2022 pukul 00.22 WIB. Awan panas guguran ini tercatat dengan jarak luncur terjauh yang pernah terjadi selama siaga sejak 5 November 2020 lalu, yaitu mencapai 5 kilometer.
“Awan Panas Guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut,” demikian tweet dari BPPTKG.
Tak berhenti di situ, Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada pukul 01.00, 01.22, 01.35, 01.59 dan 02.07 WIB.
“Tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 191 detik. Jarak luncur max ±2.000 m ke arah tenggara,” demikian diungkap BPPTKG.