Network
PORTAL JOGJA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geolog (BPPTKG) melalui akun Twitternya @BPPTKG menginformasikan Gunung Merapi tengah hari ini Senin 22 Maret 2021 kembali memuntahkan awan panas guguran.
“Awan panas guguran Merapi tanggal 23 Maret 2021 pukul 12.02 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 174 detik,” tulis BPPTKG.
Estimasi jarak luncur awan panas guguran ini sejauh 1.800 meter ke barat daya. Sementara angin bertiup ke tenggara. Sebelumnya, awan panas guguran hari ini juga terjadi pada pukul 10.54 WIB. Awan panas guguran tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 56 mm dan durasi 141 detik.
“Cuaca dominan berkabut, estimasi jarak luncur lebih kurang 1.500 m ke arah barat daya. Angin bertiup ke tenggara,” demikian diinformasikan BPPTKG.
Baca Juga: Madura United vs PS Sleman : Kapten PS Sleman Bagus Nirwanto Siap 99 Persan dan Targetkan Juara
Baca Juga: Mendadak Ketua Umum Partai Demokrat AHY Ucapkan Selamat pada Peserta yang Lolos SNMPTN 2021
Dilansir dari laman Magma ESDM, Gunung Merapi pada hari ini telah mengalami 37 gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm dan lama gempa 13-191 detik. Selain itu juga terjadi 1 kali gempa low frequency dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 9 detik.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih dinyatakan Siaga (Level III) dengan rekomendasi untuk masyarakat belum mengalami perubahan. Masyarakat dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, juga agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Baca Juga: 10 Prodi Favorit Peserta SNMPTN 2021 yang Mendaftar di UGM, Ini Daftarnya
