PORTAL JOGJA – Para relawan Posko Dukungan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY meradang, menyusul beredarnya rekaman video berisi potongan pernyataan anggota DPRD Kabupaten Bantul Supriyono yang menuding bahwa pemakaman dengan protab Covid-19 tak lebih sekedar proyek.
“Pati lan urip niku kagungane Gusti Allah, ora opo-opo di-covid-ke, bar operasi kanker payudara, penyakit gula dicovidke, njur le mendhem ko mendhem kirik, waduh ming rasah nggo glogor blesekke, gek iki alam opo,” demikian ungkap Supriyono dalam video tersebut.
“Lha sik dho mendhem seko Dinas Kesehatan entuk proyek, dho sakpenake dhewe. Nggih mboten? Nek kulo maju teng pundi rasah wedi, tak support,” imbuhnya.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana Bersama dengan Shopee Indonesia Bantu Sediakan Air Bersih untuk NTT
Baca Juga: Dua Perguruan Tinggi Islam di Yogyakarta Masuk 10 Besar Dunia, UMY dan UII. UMM peringkat Pertama
Pernyataan Supriyono tersebut kurang lebih bermakna bahwa hidup dan mati adalah kehendak Tuhan. Semua dicovidkan, usai operasi kanker payudara, penyakit gula, dicovidkan. Pemakamannya seperti mengubur anjing.
Sontak saja video itu memicu kemarahan para relawan yang selama ini berjibaku memakamkan jenazah pasien Covid-19 tanpa kenal waktu dan medan. Melalui akun Twitter @TRCBPBDDIY, para relawan menyatakan kecamannya terhadap anggota dewan dari Partai Bulan Bintang tersebut,
“Segenap Relawan Posko Dukungan Gugus Tugas DIY mengecam, menuntut pencabutan pernyataan dan permintaan maaf terbuka oleh oknum legislatif tersebut,” demikian ditulis akun TRC BPBD DIY.
Baca Juga: Waspada! Sejumlah Wilayah di Jabodetabek Hari Ini Berpotensi Hujan Lebat, Wilayah Mana Saja
Baca Juga: PPnBM Dihapus Jadi Nol Persen, Harga Toyota Rush, Xpander, BR-V Turun Berapa Juta?