Zulfikar Rakhmat yang juga merupakan penulis buku “Covid-19 di Indonesia” menambahkan bahwa buku yang ditulisnya bersama Dikanaya Tarahita tersebut mencoba memberikan gambaran dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia dari perspektif ekonomi, politik, sosial dan hubungan internasional.
Baca Juga: Sejarah DIY : Keraton Yogyakarta Punya Peninggalan 13 Pesanggrahan dari Sri Sultan Hamengkubuwono II
“Selain itu, buku ini juga menyinggung bagaimana hubungan antara Tiongkok dan Indonesia di tengah pandemi,” ungkap Zulfikar yang juga telah menulis 5 buku dan 331 artikel opini di media internasional tersebut.
Di tengah sibuknya dunia menangani penyebaran virus, lanjut dia, para ilmuwan dan peneliti juga berusaha mengamati perubahan-perubahan yang ditimbulkan akibat virus ini, mulai dari dampak di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, bahkan di bidang politik.
“Terutama di Indonesia yang merupakan salah satu negara yang paling terdampak,” imbuh dia.
Baca Juga: Tak Mau Dicap Durhaka, Inul Daratista Antar Ibunda Temui Bintang Ikatan Cinta
Sementara itu, Dikanaya Tarahita menjelaskan buku ini disusun berdasarkan kompilasi kumpulan artikel-artikel yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia guna memberikan akses yang lebih luas kepada pembaca di Indonesia.
“Harapannya, buku ini mampu memberikan kontribusi bagi penyelesaian pandemi Covid-19 dan berbagai implikasi negatif yang dialami oleh Indonesia,” sambung Dika.
Acara bedah buku dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag. dan menghadirkan menghadirkan tiga narasumber pembahas, yakni Faisal Basri, S.E., M.A. (Pendiri & Ekonom Senior INDEF), Vinsensio M.A. Dugis, Ph.D. (Visiting Associate Professor, National Chengchi University, Taiwan), dan Octo Noor Arafat, S.IP., M.Si. (Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta).
Baca Juga: Merasa Sudah Tua, Amien Rais yang Tak Ikut Demo 1812 Tapi Pilih Temui Langsung Jokowi