Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur Hingga 5 Km, Pos Pengamatan Babadan Sempat Laporkan Hujan Abu

10 Maret 2022, 05:00 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi bertubi-tubi meluncur ke arah Kali Gendol Klaten. /tangkap layar Instagram @bpptkg/

PORTAL JOGJA – Gunung Merapi pada Rabu 9 Maret 2022 hingga Kamis 10 Maret 2022 dini hari berulangkali memuntahkan awan panas guguran.

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG melaporkan, awan panas guguran meluncur ke arah Tenggara sejauh sekitar 5 kilometer.

Dilansir dari akun Twitter BPPTKG, Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan yang berada di Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah sempat melaporkan terjadi hujan abu.

“Pukul 23.48 WIB Pos Babadan melaporkan terjadi hujan abu,” demikian pernyataan BPPTKG melalui akun Twitter. Meski begitu BPPTKG juga menyebutkan wilayah Dukun Magelang terpantau aman, karena awan panas guguran yang terjadi meluncur ke arah tenggara atau arah Kali Gendol Klaten.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di DIY Hari Ini, Kamis 10 Maret 2022, Cek Lokasi dan Waktu Selengkapnya

“Beberapa wilayah sudah mulai melaporkan terjadi hujan abu seperti Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan,” ungkap BPPTKG. Wilayah tersebut berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sementara itu BPPTKG juga menyebutkan, warga Kalitengah Lor Desa Glagaharjo Kapanewon Cangkringan Kabupaten Sleman yang merupakan wilayah terdekat dengan Merapi, serta warga Balerante Klaten mulai diungsikan ke tempat yang aman.

“Menurut informasi dari BPBD setempat warga Kalitengah Lor dan Balerante sudah diungsikan di tempat yang aman,” ungkap akun BPPTKG.

Rentetan awan panas guguran terjadi mulai pukul 23.18 WIB. Sesudahnya, awan panas guguran terjadi kembali pada pukul 23.29, 23.38, 23.44 , 23.53, dan 10 Maret 2022 pukul 00.22 WIB.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Kamis 10 Maret 2022: Anak Sekolah, Lapor Pak, Krim Malam dan Misteri Dunia

Awan panas guguran ini tercatat dengan jarak luncur terjauh yang pernah terjadi selama siaga sejak 5 November 2020 lalu, yaitu mencapai 5 kilometer.

“Awan Panas Guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut,” demikian tweet dari BPPTKG.

Sempat berhenti sejenak, Gunung Merapi selanjutkan kembali memuntahkan awan panas guguran pada pukul 01.00, 01.22, 01.35, 01.59 dan 02.07 WIB.

“Tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 191 detik. Jarak luncur max ±2.000 m ke arah tenggara,” demikian diungkap BPPTKG.

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan serta meningkatkan kewaspadaan.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler