Mengenang Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Buktikan Pada Dunia Bahwa RI Masih Ada

1 Maret 2021, 10:30 WIB
Monumen Serangan 1 Maret di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. /- Foto : Portal Jogja/Chandra Adi/Chandra Adi

PORTAL JOGJA – Tanggal 1 Maret merupakan tanggal bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Karena 72 tahun silam, tepatnya 1 Maret 1949 terjadi peristiwa besar berupa serangan besar-besaran terhadap Kota Yogyakarta untuk merebut kembali ibukota Yogyakarta dari tangan Belanda.

Dilansir dari laman Kemendikbud, sejarah menuliskan, Agresi Militer II yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1948 telah melemahkan kedudukan pemerintah RI di dunia internasional. Belanda menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik Indonesia.

Tak hanya menduduki Yogyakarta, Belanda juga menangkap Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh penting lain. Kepada dunia Belanda mengumumkan bahwa RI sudah hancur.

Baca Juga: Pagi ini Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,7 Km, Status Masih Siaga

Baca Juga: Jadwal Pelayanan SIM Keliling Hari Ini, Senin 1 Maret 2021

Meski presiden, wakil presiden dan anggota cabinet ditangkap Belanda, kekuatan militer di bawah kepemimpinan Jenderal Sudirman masih berusaha menggalang kekuatan dan menyusun strategi.

Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin Operasi Gerilya Rakyat Semesta. Pasukan yang terdiri dari pasukan organik dan non organik termasuk laskar dan rakyat bersenjata menyingkir ke bukit, lembah dan pelosok untuk menyusun rencana penyerangan balik.

Panglima Besar Sudirman memberikan instruksi melakukan serangan balik untuk membuktikan bahwa TNI masih ada dan kuat. Rapat bersama antara petinggi militer dan pimpinan pemerintah sipil setempat memutuskan untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap kota Yogyakarta pada 1 Maret 1949.

Baca Juga: 4 Beasiswa Great Sholarship 2021 Bidang Kesehatan yang Anda Dapat Pilih. Nomor 2 Universitas Terbaik

Baca Juga: Mulai Hari Ini 1 Maret 2021, Beli Mobil dan Motor Baru Kini DP 0 Persen

Bunyi sirine pukul 06.00 tanda jam malam berakhir menandakan dimulainya serangan. Pasukan TNI serentak menyerang pasukan Belanda dari segala penjuru kota, Dalam waktu singkat Belanda berhasil dipukul mundur dan meninggalkan pos-pos militernya.

Beberapa persenjataan yang dimiliki Belanda berhasil direbut oleh tentara gerilya. Tepat jam 12.00 siang, perintah untuk mengosongkan kota Yogyakarta dan kembali menuju pangkalan gerilya.

Dalam tempo kurang lebih dua bulan sejak ibukota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, TNI berhasil menguasai Yogyakarta dalam waktu singkat. Hal ini sekaligus membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI dan rakyat Republik Indonesia masih ada.

Baca Juga: Protes Keras Perpres No 10 Tahun 2021 Soal Industri Miras, Mulai Said Didu, Natalius Pigai, DPR dan DPD RI

Baca Juga: Andi Sudirman Sulaiman Ucapkan Innalillah Saat Ditunjuk Plt Gubernur Sulsel

Peristiwa ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB yang menjadikan pihak Belanda terdesak.

Untuk memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret tersebut, dibangunlah Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak di titik nol Kilometer Kota Yogyakarta, atau tepatnya berada dalam satu kompleks Benteng Vredeburg. ***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler