BPPTKG Sebut Gunung Merapi Alami Perubahan Morfologi Area Puncak, Terdapat Kubah Lava

19 Februari 2021, 20:44 WIB
Status Gunung Merapi hingga kini masih Siaga (Level III). /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni/

PORTAL JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) PVMBG mengungkapkan, Gunung Merapi mengalami perubahan morfologi area puncak akibat aktivitas guguran.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya menyebutkan, berdasar analisa area puncak tanggal 17 Februari 2021 dibandingkan dengan tanggal 11 Februari, tampak adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran.

Data drone tanggal 17 Februari 2021 memperlihatkan adanya dua kubah lava yang berada pada Barat Daya (menempel di dinding Lava1997) dan kubah yang berada di tengah kawah.

Baca Juga: Tambah 263 Kasus Baru, Total Kasus Covid-19 DIY Lampaui 26.000 Kasus

Baca Juga: Gempa Meningkat dan Banyak Kawasan Rawan Bencana, BMKG Imbau Masyarakat Siapkan Jalur Mitigasi yang Aman

Berdasarkan perhitungan foto udara, kubah yang berada di barat daya memiliki dimensi panjang 258 m, lebar 133 m, tinggi 30 meter, dan volume sebesar 397.500 m3 dengan laju pertumbuhan sebesar 25.200 m3/hari.

Disebutkan, kubah lava yang berada di tengah kawah memiliki dimensi panjang 160 m, lebar 120 m, tinggi 50 meter, dan volume sebesar 426.000 m3 dengan laju pertumbuhan rata-rata 10.000 m3/hari.

BPPTKG mencatat, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu. Tercatat 3 kali gempa vulkanik dangkal, 60 kali gempa fase banyak 943 gempa guguran, 17 kali gempa hembusan dan 12 kali gempa tektonik.

Baca Juga: Gelombang Keempat Covid-19 di Korea, Kemungkinan Jadi yang Terburuk, 2 WNI Positif

Baca Juga: Kabar Duka! Ibunda Fadli Zon Meninggal Dunia. Hidayat Nur Wahid, Dahnil Anzar Sampaikan Ucapan Duka Cita

Sementara deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

Meski demikian BPPTKG menyimpulkan, aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Sehingga status aktivitas masih dalam tingkat siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dpt menjangkau radius 3 km dari puncak.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler