Gubernur DIY Minta Tambahan Tempat Tidur, Sri Sultan : Hanya untuk Pasien Kriteria Sedang-Berat

18 Januari 2021, 21:41 WIB
Gubernur dan Wakil Gubernur DIY saat memimpin rapat koordinasi. /Humas Pemda DIY/

PORTAL JOGJA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, meminta penambahan tempat tidur khusus pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan Covid di DIY.

Perintah ini disampaikan langsung Sultan saat memimpin Rapat Koordinasi Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Minggu, 17 Januari 2021.

Rapat ini juga dihadiri bersama bupati dan walikota serta kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.

Baca Juga: Girl Group IZONE Rilis Musik Baru

"Penambahan tempat tidur rumah sakit ini diprioritaskan untuk pasien dengan kriteria sedang-berat dan berat," kata Sultan.

Gubernur juga meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk menyediakan shelter untuk memfasilitasi pasien dengan gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Sultan berharap hal ini dapat mengurangi penuhnya tempat tidur di rumah sakit.

Baca Juga: Catat! BTS Bakal Tampil Lagi Bulan Ini di Indoesia, Simak Infonya Disini

Dalam arahannya, Gubernur DIY meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk menggunakan anggaran darurat yang dimiliki untuk memaksimalkan tempat untuk isolasi mandiri.

Usai rapat koordinasi, Sekretaris Daerah, Kadarmanta Baskara Aji menambahkan Pemda DIY meminta kabupaten dan kota untuk berkoordinasi secepat mungkin dengan rumah sakit di wilayahnya untuk pembangunan shelter dan penambahan tempat tidur.

Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Direktur RSUP dr. Sardjito, Rukmono Siswishanto yang menyampaikan bahwa dari 6-8 pasien terindikasi Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat, tidak semua perlu dirawat di RS karena kondisinya ringan atau tidak bergejala.

Baca Juga: Jokowi Instruksikan 3 Upaya Penanganan Banjir di Kalimantan Selatan

"Tempat tidur diprioritaskan untuk pasien kondisi berat dan kritis," ujar Rukmono.

Rukmono menambahkan, pihaknya telah menggunakan sistem bernama SISRUTE atau Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi. Sistem ini terkoordinasi dengan seluruh rumah sakit, baik dalam pelayanan Covid maupun Non Covid.

Ia meyakini sistem ini lebih mudah dan cepat dalam menangani pasien, terutama pasien bersalin atau darurat yang perlu operasi.

Baca Juga: Update Covid-19 DIY : Terdapat 295 Kasus Baru, 71 Hasil Periksa Mandiri

Menurut Rukmono, sebagaimana dikutip Portaljogja.com dari rilis Humas Pemda DIY, RSUP dr. Sardjito memiliki 75 ruang, dengan 27 tempat tidur Covid untuk pasien kritis atau ICU.

Jumlah ini bisa ditingkatkan menjadi 200-300 secara bertahap dengan melakukan konversi ruangan.

Pada awalnya kondisi tempat tidur di RSUP dr. Sardjito sebanyak 15 persen dan akan ditambah menjadi 20 persen. Secara bertahap jumlah ini bisa ditingkatkan menjadi 30 - 40 persen.

Baca Juga: Update Covid-19 DIY : Terdapat 295 Kasus Baru, 71 Hasil Periksa Mandiri

Rukmono mengakui, selain penambahan tempat tidur, problem yang dihadapi RS adalah ketersediaan sumber daya manusia atau tenaga kesehatan.

Sementara itu, RSUP Hardjolukito sudah memaksimalkan ruangan pelayanan Covid dengan membangun ruangan khusus isolasi sebanyak 40 tempat tidur. Namun jumlah tenaga kesehatan untuk layanan tersebut belum mencukupi.

Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Ova Emilia berharap ada rumah sakit khusus Covid-19.

Baca Juga: Catat! Berikut Jadwal Pertandingan Mobile Legends M2, Fase Grup Tahap 1 di Singapura

"Kami harap ke depan, ada rumah sakit khusus untuk Covid dengan penyediaan logistik dan SDM yang memadai," ujar Ova.

Ova menambahkan perlu ada komunikasi intens antar rumah sakit supaya bisa membantu rujukan pasien yang kondisinya menurun ke rumah sakit.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Pemda DIY

Tags

Terkini

Terpopuler