Singapore Airshow 2022: Malaysia Timbang-timbang Mau Pilih Jet Tempur Mana Buatan India, Turki, Korea Selatan

- 18 Februari 2022, 07:06 WIB
Aksi Tejas dalam Singapore Air Show 2022
Aksi Tejas dalam Singapore Air Show 2022 /Defence Security Asia

PORTAL JOGJA - Singapore Airshow 2022 hari ini akan berakhir, Jumat 18 Februari. Puluhan negara ikut dalam pameran teknologi kedirgantraan dan berbagai kemajuan teknologi lainnya di Singapura.

Singapore Airshow digelar di Changi Exhibition Center diikuti 37 negara.

Singapore Airshow 2022 merupakan acara besar yang menyatukan berbagai delegasi dan perusahaan dari seluruh sektor sipil, pertahanan atau militer, dan industri luar angkasa.

Acara Singapore Airshow 2022 akan berakhir hari ini 18 Februari ini untuk memberi kesempatan berbagai perusahaan untuk memamerkan produknya.

Ada banyak hal menarik selama acara Singapore Airshow 2022 digelar. Salah satunya China memamerkan pesawat militer hingga pesawat jet tempur buatan Turki dan India.

Baca Juga: Singapore Airshow 2022, China Pamerkan Pesawat Militer, Indonesia Bawa Jupiter Aerobatic Team (JAT)

Media utama India mengamati dengan seksama tender pengadaan Fighter Lead-In Trainer/Light Combat Aircraft (FLIT/LCA) dari Royal Malaysian Air Force (RMAF).

LCA Tejas India ikut menampilkan kemampuannya untuk terbang ke langit dalam acara Singapore Airshow 2022.

India berharap untuk pesawat Tejas yang dikembangkan oleh Hindustan Aerospace Ltd (HAL) akan diumumkan sebagai pemenang tender.

India memiliki keyakinan yang sangat tinggi bahwa Tejas merupakan pesawat terbaik untuk RMAF dan keuntungan untuk mendapatkan kontrak dari Malaysia untuk pengadaan 18 pesawat senilai RM4 miliar.

Kemenangan Tejas dalam tender FLIT/LCA Malaysia sangat penting bagi India karena menandai pesawat tempur buatan lokal pertama yang berhasil diekspor ke luar negeri. Hal ini membuktikan kemampuan industri pertahanannya.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF 18 Februari 2022, Garena Free Fire, Rebut Hadiah Keren dan Manerik

Media India menempatkan pesawat Hurjet milik Turki sebagai pesaing utama Tejas untuk tender pesawat FLIT/LCA TUDM, dibandingkan dengan pesawat lain yang juga memiliki kemampuan yang sama atau bahkan bisa lebih baik.

Mengapa media India memilih Hurjet sebagai pesaing utama Tejas bukan yang lain? Itu semua tidak dapat dipastikan.

Namun menurut Defence Security Asia, mungkin karena militer Malaysia memiliki hubungan dekat dengan industri pertahanan Turki dan telah menggunakan beberapa produknya.

Bagi media Malaysia, bukan Turki yang harus dijadikan pesaing utama.

Namun seharusnya Industri Korea Selatan yang pantas menjadi pesaing utama bagi India.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Jumat 18 Februari 2022: Mini Seri Layangan Putus dan Ikatan Cinta

Korea Aerospace Industries (KAI) memiliki pesawat FA-50 produksi dalam negeri dan memiliki KF-21 Boramae yang sedang memasuki tahap akhir.

KF-21 Boramae adalah pesawat tempur hasil kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Malaysia dikabarkan juga melirik KF-21 Boramae sebagai pesawat baru yang akan menjaga keamanan negaranya

Di sisi lain Korea Selatan dan Indonesia telah melakukan kerjasama dalam membangun pesawat tempur KF-21 Borame.

Indonesia dan Korsel sudah jelas akan menatap masa depan yang cerah dengan KF-21 Boramae.

Jet tempur KF-21 Boramae saat ini sedang dalam perampungan dan dikabarkan akan terbang mengudara untuk pertama kalinya pada bulan Juni tahun ini.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Jumat 18 Februari 2022: Sinetron IPA & IPS dan Anak Jalanan A New Beginning

Penerbangan perdana dari jet tempur KF-21 Boramae akan menjadi sorotan internasional.

Selain itu bahwa Hurjet Turki yang masih dalam tahap pengembangan, sementara KF-21 Boramae sedang dalam tahap akhir.

Pesawat FLIT/LCA Hurjet milik turki masih berupa pesawat prototipe dan belum melakukan penerbangan perdananya.

Hurjet akan membutuhkan beberapa tahun lagi sebelum pesawat tersebut dilantik ke dalam layanan Angkatan Udara Turki meskipun mempunyai kabar bahwa tahun ini akan melakukan uji coba.

Selain KF-21 Boramae, pesawat T50/FA-50 milik Korea Selatan telah mencapai kesuksesan yang mengesankan di pasar ekspor.

Jet tempur KF-21 Boramae yang merupakan generasi 4,5 buatan Indonesia dan Korea selatan diharapkan melakukan penerbangan perdananya 2 bulan lagi.

Baca Juga: Jadwal Liga 1: Persipura vs Persib dan Arema FC vs Madura United, Indosiar Jumat 18 Februari 2022

Itu merupakan indikasi yang jelas tentang kemampuan Negara tersebut dalam bidang kedirgantaraan dengan bukti KF-21 Boramae yang akan terbang perdana.

Di negara-negara regional dengan negara-negara seperti Thailand, Indonesia, Filipina, dan Korea Selatan memiliki sekitar 60 FA-50 untuk digunakan oleh Angkatan Udara masing masing negaranya.

Meski begitu, Turkish Aerospace Industries (TAI atau Tusas) bekerja keras untuk memenangkan hati pemerintah Malaysia untuk memilih Hurjet sebagai pesawat FLIT/LCA pilihannya.

Media Malaysia lebih setuju dan menyarankan jika Malaysia dan Turki bekerja sama di bidang UAV saja.

Karena memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang Unmanned Aerial Vehicle yang biasa disingkat UAV atau sering disebut sebagai drone.

Dengan pengalaman dan pengetahuan tentang UAV, produk seperti TAI Anka dan Bayraktar TB yang battle-proven dan efektif maka Malaysia akan lebih cocok dengan Turki dalam hal ini.

Karena dikuatkan juga dengan teknologi Turki dalam UAV/UCAV sudah tersertifikasi.

Namun dalam hal pengembangan dan pembuatan jet tempur, Turki belum mencapai level Korea Selatan(Korsel).

Artikel ini sebelumnya telah tayang di ZonaJakarta.com dengan judul India dan Turki Masih Berebut Hati Malaysia, Media Negeri Jiran Malah Soroti Pesawat Tempur KF-21 Boramae pada 17 Februari 2022.***(Dicki Afriyana/ZonaJakarta)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x