Imbas Meninggalnya Zhang Zhi Jie, PBSI minta BWF Evaluasi Pertolongan Darurat Atlet

- 2 Juli 2024, 11:30 WIB
Pebulutangkis asal China, Zhang Zhi Jie.
Pebulutangkis asal China, Zhang Zhi Jie. /Dok. Badminton Asia/

PORTAL JOGJA - Merasa perlu adanya evaluasi prosedur standar operasi (SOP) terkait pertolongan darurat atlet, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyatakan bakal menyurati Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait evaluasi hal tersebut.

Ini didasarkan pada pengalaman pertolongan darurat pada atlet bulu tangkis tunggal putra China, Zhang Zhi Jie yag akhirnya meninggal saat berlaga di GOR Amongrogo Yogyakarta pada Minggu 30 Juni 2024 malam. Sesuai prosedur, tim medis baru boleh memasuki arena pertandingan dan memberikan pertolongan kepada atlet,setelah ada call dari referee (wasit).

"Memang harus lebih cepat lagi bila terjadi kejadian darurat, mungkin aturan itu bisa dikalahkan lah karena demi semuanya, demi keselamatan atlet dan juga untuk kebaikan bagi seluruh pemain yang bertanding," kata Broto Happy selaku Humas dan Media Panpel PBSI saat konferensi pers di Kantor KONI DIY, Yogyakarta pada Senin 1 Juli 2024 siang, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Prosedur yang dilaksanakan pada saat Zhi Jie kolaps di lapangan turnamen tersebut, menurut Broto, memang merupakan regulasi standar yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia. Namun demi kebaikan bersama dan keselamatan atlet di masa mendatang, maka PBSI mengawal kasus ini ke BWF.

Baca Juga: Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Tutup Usia saat Laga BAJC 2024 di Yogyakarta

Kronologi Kejadian

Pada Minggu malam, Zhang Zhi Jie sedang bertanding melawan Kazuma Kawamo dari Jepang pada babak penyisihan Grup D di GOR Amongrogo, Yogyakarta. Di tengah pertandingan, atlet muda dari China ini mendadak pingsan. Tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan setelah mendapatkan call dari referee atau wasit yang bertugas.

"Ini merupakan regulasi atau aturan sesuai SOP, dan guideline yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia," ucap Broto.

Setelah dilakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan pertama oleh tim medis dan dokter turnamen sesuai prosedur BWF, maka dokter turnamen memutuskan untuk segera melarikan Zhang Zie Jie ke rumah sakit rujukan, yaitu Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr. S. Hardjolukito yang berjarak 4,7km, hanya berdurasi 10 menit.

Pemilihan RSPAU Dr. S. Hardjolukito, sesuai dengan rekomendasi Badminton Asia terkait jarak dan fasilitas yang tersedia. Diketahui Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan yang tidak adequat.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah