Network
PORTAL JOGJA - Gerakan Pramuka di Indonesia berakar dari pergerakan kepramukaan global yang dimulai oleh Lord Robert Baden-Powell di Inggris pada tahun 1907.
Dalam perkembangannya di Indonesia, gerakan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia agar memiliki karakter yang kuat, cinta tanah air, dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tentang pembubaran organisasi kepanduan yang ada dan digantikan dengan satu organisasi kepanduan nasional yang diberi nama Gerakan Pramuka. Sejak saat itu, Gerakan Pramuka menjadi satu-satunya organisasi kepanduan yang diakui dan diresmikan oleh pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Event di DIY Senin 14 Agustus 2023, Ada Ujicoba Rencana Larangan Sepeda Motor di Dua Underpass
Hari Pramuka
Menyusul pendirian Gerakan Pramuka, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka Nasional. Tanggal ini dipilih sebagai bentuk penghormatan dan peringatan atas kelahiran Gerakan Pramuka di Indonesia.
Setiap tahunnya, Hari Pramuka dirayakan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan anggota pramuka di seluruh Indonesia, mulai dari upacara resmi, kegiatan sosial, sampai dengan jambore.
Kiprah Pramuka Indonesia
Sejak pendiriannya, Pramuka telah memberikan kontribusi signifikan bagi pembentukan karakter bangsa. Melalui pendidikan non-formalnya, Pramuka mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila, kecintaan terhadap tanah air, serta keterampilan hidup yang berguna bagi anggotanya.
Dalam berbagai bencana alam dan krisis sosial, anggota Pramuka seringkali menjadi salah satu garda terdepan dalam memberikan bantuan. Baik itu dalam bentuk evakuasi, pendirian dapur umum, maupun pendistribusian logistik.
