Ada Aksi Saling Dorong, Demonstrasi Penolakan Kecurangan Pemilu di Kawasan Senayan Akhirnya Bubar

- 20 Maret 2024, 10:39 WIB
Pengunjuk rasa membawa poster saat menyampaikan aspirasinya di depan kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024. Aksi tersebut terkait penolakan kecurangan Pemilu 2024.
Pengunjuk rasa membawa poster saat menyampaikan aspirasinya di depan kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024. Aksi tersebut terkait penolakan kecurangan Pemilu 2024. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wpa./

Sebelumnya, menanggapi demo menolak hasil pemilu yang sudah diprediksi bakal terjadi seiring akan diumumkan rekapitulasi suara pemilu nasional, pengamat komunikasi politik Antonius Benny Susetyo memberikan penilaian. Menurutnya, pemerintah harus memastikan jalannya demonstrasi massa yang menolak hasil Pemilihan Umum 2024 berjalan dengan kondusif.

Ia menyatakan bahwa aksi massa itu adalah hak untuk berdemokrasi dari masyarakat yang harus dilindungi. Hak itu harus disalurkan agar masyarakat dapat mengutarakan aspirasi dan kritiknya kepada pemerintah.

Baca Juga: Jalan Panjang Wujudkan Hak Angket Terkait Kecurangan Pemilu 2024

"Jangan sampai benturan terjadi karena komunikasi tersumbat,” ucap Benny melalui siaran persnya pada Senin 18 Maret 2024.

Benny juga mendorong pemerintah membentuk ruang dialog dengan KPU sebagai penyelenggara bisa menjelaskan seluruh unsur yang dianggap janggal selama proses pemilu. Bila ini terlaksana, ia optimis bila meyakini hak demokrasi masyarakat akan tetap terjaga tanpa adanya aksi kekerasan dan pertumpahan darah.***

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah