15 Tahun Lumpur Lapindo, Peringatan Ahli Geologi: “Baru 15 Tahun, Bisa Sampai 40 Tahun!

- 30 Mei 2021, 09:48 WIB
Kondisi Lumpur Lapindo yang masih terus mengeluarkan lumpur panas dan berasap
Kondisi Lumpur Lapindo yang masih terus mengeluarkan lumpur panas dan berasap /Bagus Kurniawan/Instagram WisataSidoarjo

Hitungan ini adalah emisi metana tertinggi yang pernah tercatat di dunia yang berasal dari satu lokasi. Selain bau, lumpur ini juga sangat panas. Pada saat keluarnya dulu, panas lumpur mencapai 100 derajat celcius, meski menurut penelitian tahun 2017 telah menurun menjadi 60 derajat celcius.

Baca Juga: Lesty Kejora Nyanyikan Lagu Bawa Aku ke Penghulu, Trending 1 di YouTube, Ini Liriknya

Tak ayal, kondisi panas ini juga memiliki efek terhadap lingkungan. Data dari Badan Meteorologi dan Geofisika(BMKG) menunjukkan suhu rata-rata di Sidoarjo mengalami peningkatan kurang dari 1 derajat Celcius dalam 15 tahun terakhir.

Hal ini juga dirasakan warga setempat yang rumahnya ketika itu berjarak beberapa kilometer dari tempat kejadian.

“Aliran lumpur melepaskan panas, banjir juga lebih sering terjadi,” ujar Khudori yang rumahnya juga terkubur oleh Lumpur Lapindo, enam bulan setelah kejadian pertama 29 Mei 2006.

Namun, BMKG menyatakan tidak mengetahui apakah semburan lumpur merupakan faktor penguat yang mempercepat skala lokal perubahan iklim.

“Baunya terlalu menyengat, dan itu juga mempengaruhi air. Saya merasa gatal, airnya tercemar, kita tidak bisa meminumnya. Padahal kita bisa meminumnya sebelum ada aliran lumpur. Kalau mandi saya juga gatal-gatal. Dan baunya membuat saya sesak napas ” ujar pria yang akhirnya pindah menjauh dari lokasi tersebut.

“Saya masih bisa mencium baunya. Jangankan 1,5km, meski pada jarak 5km masih bisa tercium saat musim hujan,” ujar pria yang dulunya bekerja di sebuah pabrik yang kini telah tertimbun lumpur.

Selain Muanisah dan Khudori, semburan lumpur Sidoarjo telah mengganggu kehidupan sekitar 60.000 orang, yang tinggal di sekitarnya.

Mereka terpaksa mengungsi jauh atau beradaptasi dengan kondisi yang tidak menyenangkan ini.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x