PORTAL JOGJA - Gonjang-ganjing Partai Demokrat (PD) masih beranjut. Dua versi Partai Demokrat sama-sama menyatakan dan mengklaim sebagai partai yang sah.
Pertama Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terilih dalam kongres tahun 2020 lalu. Kedua Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) d bawah kepemimpinan Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko menyampaikan keputusannya menerima pinangan menjadi ketua umum Partai Demokrat melalui pertemuan KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret 2021 lalu, merupakan upaya menyelamatkan partai dan bangsa.
Baca Juga: Kapolri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Teridentifikasi Jaringan JAD
Baca Juga: UMNO Bakal Mundur dari Perikatan Nasional. Ini Kata Presiden UMNO Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi
"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko.
"Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara,” kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, yang dipantau di Jakarta, Minggu 28 Maret 2021.
Baca Juga: IBL 2021: Satria Muda Tekuk NSH Mountain Gold Timika, Prawira Bandung Kalahkan Amartha Hangtuah
Dalam tayangan berdurasi lebih dari dua menit itu, Moeldoko buka suara mengenai alasannya bergabung sebagai bagian dari Partai Demokrat melalui KLB di Sibolangit Deli Serdang. Ia mengatakan dirinya telah ditetapkan sebagai ketua umum partai menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).