Menurutnya penggunaan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses terhadap alat pendeteksi (screening) Covid-19 yang lebih terjangkau. Rencananya GeNose juga akan dipakai di pelabuhan Tanjung Priok pada akhir minggu ini, tetapi secara acak (random).
Menhub juga berharap Dirjen Perhubungan Udara dan Laut untuk mempersiapkan mekanisme dan SOP-nya, menyesuaikan dengan regulasi yang ada.
"Pemakaian GeNose di stasiun kereta api bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara," kata Budi Karya Sumadi.
Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menambahkan per 1 April GeNose akan menjadi salah satu opsi syarat perjalanan untuk transportasi udara. Sebelumnya, syarat perjalanan transportasi udara hanya bisa menggunakan hasil tes swab PCR dan rapid test antigen.
Baca Juga: Ada Potensi Varian Baru Virus Covid-19 Muncul di Indonesia, Ini Penjelasan Epidemiolog UGM
"Kami di sektor perhubungan udara menyambut dengan gembira, GeNose, per 1 April akan kita gunakan. Ini akan jadi opsi. Sekarang kan sudah ada PCR dan rapid antigen, nanti akan dilengkapi GeNose," kata Novie.
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan persiapan standar operasional penggunaan GeNose di bandara. Pihaknya juga akan melakukan revisi aturan soal syarat perjalanan pada transportasi udara agar GeNose bisa digunakan.
Pihaknya akan mengkaji pemilihan bandara yang akan menerapkan screening GeNose.
"Nanti akan kita revisi aturannya. Bandaranya kita belum tahu masih dikaji. Kita masih prepare. Supaya semuanya matang, peralatan siap, tempat siap, prosedur siap, airline siap, bandara siap," kata Novie.
Baca Juga: Kesalahan Saat Daftar Kartu Prakerja, Upload Foto KTP dan Email Tak Terverifikasi, Ini Solusinya