Rocky Gerung Diserang Haters Saat Kritik Presiden Jokowi, Kini Pindah ke Anies Baswedan Karena Banjir

- 21 Februari 2021, 20:47 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung.
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

PORTAL JOGJA - Cerita Rocky Gerung akhir-akhir ini kebanjiran caci maki dan sumpah serapah dari netizen di media sosialnya.

Rocky Gerung menceritakan dirinya selama satu hari ini telah kebanjiran caci maki dari netizen.

Isi caci maki dari netizen itu karena dirinya dianggap telah mengkritik Presiden Jokowi. Meski tidak banyak mengomentari atau membalasnya, Rocky Gerung berharap adanya bencana banjir di Jakarta bisa mengalihkan caci maki yang didapatnya ke banjir.

Baca Juga: Khilaf Trending di Twitter Usai Pengakuan Ayus Sabyan, Fiersa Besari: Kalau Terus-terusan Bukan Khilaf, Doyan

Rocky Gerung mengaku diserbu para haters ketika menanggapi permintaan Presiden Jokowi untuk menyampaikan kritik terkait akan merevisi Undang-undang ITE. Padahal Rocky merasa hanya mengkritik cara berpikir presiden

"Saya justru membantu presiden untuk meluruskan cara berpikirnya, supaya logikanya sempurna," kata dia dalam video terbaru di saluran youtube Rocky Gerung Official, Sabtu kemarin..

Namun gara-gara ada banjir di Jakarta, Rocky Gerung mengaku terselamatkan dari cacian dan makian para pembencinya yang seharian telah menyerangnya.

Baca Juga: Preview AC Milan vs Inter Milan : Duel Musuh Bebuyutan dalam Derby della Madonnina

RockyGerung yang menyebut haters-nya dengan istilah cebong kini mulai beralih fokus membahas banjir dann kemudianba;ik mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Karena dalam satu hari ini saya kebanjiran caci maki dari cebong-cebong, yang menghajar saya karena seolah-olah saya menghina Presiden Jokowi," katanya.

"Jadi bagus juga lah, para cebong pindah dari membanjiri WA saya, membanjiri YouTube saya dengan caci maki, silahkan pindah ke banjir. Karena memang hakikatnya bukan di platform pikiran, tapi di kolam-kolam butek tuh habitatnya," katanya.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Lima Provinsi Masuk Dalam Kategori Siaga Banjir dan Banjir Bandang

Tak hanya itu, Rocky Gerung pun mempersilahkan Anies Baswedan untuk mengurus para cebong tersebut.

"Anies silakan tangani cebong-cebong itu, karena mereka saya gusur dari sosial media saya," jawab Rocky Gerung sambil tertawa.

Seperti diketahui, sebelumnya Rocky Gerung menjadi sasaran cacian dan makian cebong serta buzzer akibat mengkritik keras wacana Presiden yang akan merevisi Undang-undang ITE.

"Presiden harus datang dengan pidato baru bahwa saya bersalah selama ini karena menganggap oposisi buruk. Oleh sebab itu saya revisi cara berpikir, bukan UU yang direvisi."

Baca Juga: Vape Vs Rokok Biasa Mana yang Lebih Aman? Simak Penjelasannya dari Johns Hopkins Medicine

Menurutnya revisi UU ITE bukan pangkal masalah namun ia menyoroti soal ambang batas dalam pemilu yang dinilai bisa menghambat demokrasi.

Menurutnya selama ada ambang batas, lanjut Rocky, oposisi tidak akan bisa bekerja. Sebab yang bisa masuk dalam kompetisi adalah mereka yang telah punya deal-deal dengan kekuasaan.

"Siapa yang bakal jadi presiden? Ya dua tiga partai yang bisa mencalonkan, PDIP, Golkar saja sehingga tidak ada sirkulasi elite. Ini yang membuat air kotor sejak di hulu mengalir ke hilir dijaga UU ITE," katanya.

Rocky mengaku heran lontaran kalimatnya yang logis itu ternyata tidak ditangkap para buzzer. Sebaliknya, mereka menudingnya telah menghina presiden.

Baca Juga: Sempat Dijadikan Konten, Amanda Manopo Akui Takut dan Cemas, Katanya: Jangan Bawa-bawa Namaku Lagi

"Saya ingin presiden merevisi cara berpikirnya," katanya.

Cebong-cebong begitu Rocky Gerung menyebutnya para haters, sekarang telah dipindahkan ke banjir betulan yang di Jakarta yang ditangani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Untungnya Jakarta banjir sehingga buzzer-buzzer itu hilang dari youtube saya. Biar Gubernur Anies yang mengurusi mereka,” ujar Rocky tertawa.

Dengan terjadinya banjir di DKI Jakarta, banyak netizen yang menyerang Gubernur DKI Jakarta, yakni Anies Baswedan.

Baca Juga: Jasa Marga: Tol Jakarta - Cikampek KM 19 Arah Jakarta Kembali Normal, Genangan Disedot Pakai Pompa

Menurutnya banjir di Jakarta sebenarnya itu adalah celah para Buzzer untuk melampiaskan dendamnya terhadap Anies.

Kalau netizen atau buzzer yang mengatakan bahwa banjir paling parah itu terjadi sekarang di zaman Anies, merupakan kesalahan dan melebih-lebihkan.

Sebenarnya banjir terparah dulu pernah dialami pada jaman Presiden Sulsilo Bambang Yudhoyono, dimana disitu Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Apa Efek Samping Vaksin Covid-19? Temukan Jawabanya Disini!

Banjir pada waktu itu mengalami puncak keparahan, sehingga air dapat masuk ke dalam Istana Negara, tanggul Sultan Agung jebol, serta pada saat itu mengharuskan presiden dan gubernur turun langsung ke lapangan.

"Banjir yang paling parah pernah di alami ketika, banjir sampai ke Istana Negara, pada akhirnya presiden pada saat itu turun tangan, bukan presiden Jokowi, melainkan presiden SBY dan pada saat itu presiden Jokowi menjadi Gubernur DKI," katanya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah