Pesan Haedar di Hari Raya Idul Adha: Kurban Merupakan Dekonstruksi Ruhaniah

- 17 Juni 2024, 21:11 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir /Istimewa /

PORTAL JOGJA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sebanyak apapun harta, kekuasaan, dan segala kekayasn di dunia sungguh kehilangan makna dan faedah manakala ditumpuk tanpa dijadikan amal shaleh. 

“Ketika menghadap Allah di Hari Akhirat, apa yang hendak disetorkan dan menjadikan modal kita masuk surga?”tanya Haedar pada Senin (17/6).

Karenanya setiap muslim jadilah hamba-hamba kekasih Allah yang rela berkorban untuk kebaikan hidup orang banyak agar hidup ini bermakna utama. Dasar dan pusat seluruh ibadah itu ialah pengabdian total kepada Allah yang berbasis tauhid. 

“Mengesakan Tuhan yang membawa dampak profetik pada seluruh kehidupan setiap insan muslim yang menjalankannya. Agar manusia hidup tidak sekadar hidup sebagaimana habitat hewan dan tumbuhan. Namun hidup yang memiliki fondasi dan orientasi nilai yang luhur dan bermakna,”imbuh Haedar.

Baca Juga: Muhammadiyah DIY Selenggarakan Sholat Idul Adha 1445 H di 614 Lokasi

Haedar juga mengungkapkan bahwa hidup hewan dan tumbuhan meski sama-sama berfaedah, mereka hanya mengikuti sunatullah lahir dan mati. Sedangkan manusia diberi tugas khusus yang bermakna sekaligus berfaedah yakni beribadah ( QS Adz-Dzariyat: 56) dan menjalankan kekhalifahan di muka bumi (QS Al-Baqarah: 30; Hud: 60). Tujuannya agar hidup manusia   selamat di dunia dan akhirat (QS Al-Baqarah: 201) untuk meraih ridla dan karunia Allah (QS Al-Fath: 29). Bukan hidup sekadar hidup untuk kemudian mati tanpa arti.

“Jika manusia sekadar hidup untuk memenuhi kepentingan inderawi seperti makan, minum, hasrat biologis, dan hal-hal duniawi semata,  maka derajat kehidupannya belum memenuhi syarat sebagai insan “fi ahsan at-taqwim”,”ungkap Haedar.

Karenanya, lanjut Haedar, momentum idul adha dalam ritual penyembelihan hewan kurban, sejatinya merupakan proses dekonstruksi ruhaniah secara total agar setiap muslim keluar dari belenggu hasrat-hasrat primitif menuju martabat insan mulia.

“Mari kita terus bermunajat kepada Allah agar pasca ‘Idul Adha segenap Muslim makin menjadi insan yang shaleh, yang mau berkorban dalam menunaikan kebajikan dan ketaqwaan.  Seraya dengan itu insan beriman harus berani menjauhi yang buruk dan munkar agar kehidupan dilimpahi berkah Allah. Hidup di dunia ini sejatinya fana yang harus diisi dengan iman, ilmu, dan amal shaleh yang membawa keselamatan di akhirat kelak nan abadi,”tutur Haedar.

Terakhir, Haedar mengajak untuk terus menanam benih-benih kebaikan dalam hidup yang tidak terlalu lama ini, sehingga ketika menghadap Allah sudah berbekal amal shaleh dan menutup lembaran hidup ini dengan husnul khatimah. 

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah