Network
PORTAL JOGJA – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkai Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio Senin 24 Juni 2024 kemarin meminta agar pemerintah daerah menggenjot Vaksinasi Polio.
Selain itu mendagri juga meminta pemda memastikan data masyarakat yang terjangkit polio. Dilansir dari laman Kemendagri, upaya vaksinasi polio menurut Tito Karnavian tidak sesulit vaksinasi Covid-19.
Jika Covid-19 pada awal kemunculannya merupakan penyakit baru, maka Polio merupakan pernyakit lama yang vaksinnya sudah tersedia dan tinggak menggerakkan vaksinasi.
“Ini tanggung jawab kita pada generasi muda Indonesia, kepada Tuhan, kita sebagai pemegang amanah saat ini, kita harus menyelamatkan,” kata Mendagri.
Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Pameran Lukisan 'Greng 76' oleh Mahasiswa STSRI ASRI’76
Pemerintah sendiri menargetkan tingkat vaksinasi mencapai 95 persen agar terbantuk kekebalan kelompok sehingga penyebarannya terhenti. Target ini cukup beralasan karena Indonesia bahkan sempat dinyatakan bebas polio pada tahun 2014 dan menerima sertifikat bebas polio dari WHO. Namun pada 2023 dan 2024 ini kasus polio kembali ditemukan di Indonesia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin yang juga hadir dalam rapat koordinasi juga meminta kepala daerah agar membantu mempercepat vaksinasi polio, terlebih di wilayah Papua karena menjadi salah satu daerah prioritas penanganan.
Menkes menyebutkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, vaksinasi polio di wilayah Papua masih rendah sehingga perlu ditingkatkan.
Baca Juga: UGM dan Universitas Newcastle Perluas Kerja Sama, Salah Satunya Pertukaran Mahasiswa
“Penyakit ini cacat bawaannya untuk anak-anak kita permanen dan mengerikanlah gitu, jadi tolong dibantu vaksinasinya dipercepat karena ini menyelamatkan anak-anak kita,” kata Menkes.
