PORTAL JOGJA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin dsebut-sebut sebagai orang yang terkait gerakan radikal di Indonesia.
Hal itu menjadi viral di berbagai media sosial dan mendapatkan banyak komentar dan tanggapan oleh berbagai tokoh dan plitisi terkait Din Syamsuddin yang dikaitkan dengan gerakan radikal.
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI menyayangkan tudingan terhadap mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin yang disebut sebagai seorang yang radikal.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Bendungan Tukul Pacitan untuk Dukung Pertanian dan Cegah Banjir
Baca Juga: Tegas! Peringatan Ganjar Terhadap ASN Pemprov Jawa Tengah, Tak Setia NKRI Mundur
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu 14 Februari 2021, menilai bahwa radikal tidak selamanya dimaknai sebagai hal yang buruk.
Namun, ketika hal tersebut dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), maka makna radikal menjadi jelek dan buruk.
"Istilah radikal tidak selamanya buruk. Namun, ketika diaporkan ke KASN berarti makna radikal itu menjadi jelek dan buruk." kata Daulay.
Baca Juga: Bantah Minta Mahar Besar, Ayu Ting Ting Blak-Blakan Soal Pembatalan Rencana Pernikahannya
Karena itu lanjut dia, pihaknya merasa bahwa tuduhan itu menyakiti salah seorang tokoh besar Indonesia yang selama ini dikenal sebagai orang yang memberikan keteduhan. Din Syamsuddin kata Dualay dikenal sebagai seorang tokoh yang membangun dialog lintas agama, lintas peradaban, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.