Tips Menolak Cinta Pria, Biar Gak Sakit Hati dan Didukunin

- 14 Februari 2021, 09:07 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /- Foto : Pixabay/
PORTAL JOGJA - Kamu yang pernah pacaran atau sedang pacaran pasti sudah merasakan ditembak oleh pasangan, bahkan ada yang pernah menolak ajakan itu.
 
Kalau pernah, masih ingat alasan yang kamu katakan kepadanya? Kadang kamu suka bingung sendiri dan mencari alasan apa agar tidak menyakiti perasaan si dia.
 
Sebab biasanya, ada cowok yang merasa bahwa kamu menolaknya dengan cara yang kasar. Nah, ada berbagai cara yang bisa dicoba untuk menolak pria dengan baik agar tidak sakit hati.
 
 
Dikutip Portal Jogja dari berbagai sumber, berikut cara menolak cinta yang patut kamu ketahui.
 
Terus terang
 
"Kami benci menyakiti perasaan orang lain, sehingga kami sering mencoba menghindar atau menjadi orang yang tidak jelas," kata Susan Trombetti seorang matchmaker dan CEO of Exclusive Matchmaking kepada Elite Day.
 
Namun, menurutnya cara ini tidak efektif untuk dilakukan. Mengapa demikian?Saat kamu menghindari atau menunda penolakan, pria akan semakin menanyakan jawaban yang dia ingin tahu. Dan semakin lama menahannya, akan semakin membuatnya terluka.
 
 
Maka ada baiknya untuk berterus terang tentang perasaanmu. Dengan langkah itu, dia pun masih memiliki waktu untuk mencari penggantimu.
 
Jawab dengan jujur
 
Langkah efektif untuk menolak seorang pria tanpa menyakitinya adalah berkata jujur atas apa yang dirasakan.
 
Dengan mengatakannya, kamu tak lagi perlu menutupi sesuatu darinya, dan dengan begitu dia tidak akan merasa dibohongi dengan alasan yang tak logis.
 
 
Berkaitan dengan kejujuran, cobalah untuk memberinya ucapan-ucapan yang baik agar penolakan yang kamu lakukan tak menyinggung perasaannya.
 
Katakan apa yang membuatmu tak bisa menerimanya, kemudian puji dia dengan segala kelebihan yang dia punya.
 
Selain tak membuatnya sakit hati, cara ini juga bisa membuatmu menjadi sosok yang terkenang dengan baik."Jika kamu bisa memasukkan semacam pujian, cara itu bisa melunakkan pukulannya," ujar Dr. Susan Edelman, seorang psikiater bersertifikat.***
 

Editor: Siti Baruni

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah