Network
PORTAL JOGJA – Gempa dengan magnitudo 6,2 yang terjadi di 6 km Timur Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut telah membawa kerusakan dan jatuhnya korban.
Merespon bencana gempa bumi tersebut, Tim Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Mamuju melakukan evakuasi terhadap korban yang masih ada di reruntuhan bangunan yang ambruk.
Dilansir dari Antara, Kepala Sumber Daya Basarnas Mamuju Arianto mengatakan, Tim Basarnas Mamuju hingga saat ini menurunkan empat regu yang dibagi di beberapa titik.
Baca Juga: Meski Sudah Minta Maaf Kasus Raffi Ahmad Jadi Pelajaran Penting
"Setelah terjadi gempa sekitar pukul 02.30 WITA dini hari tadi, Basarnas Mamuju menerima laporan ada beberapa korban, sehingga kami menurunkan empat regu yang dibagi di beberapa titik," kata Arianto seperti ditulis Antara.
Data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju menyebutkan ada dua daerah terdampak gempa tersebut.
Saat ini tim Basarnas Mamuju masih terus melakukan evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan di sejumlah perumahan, hotel dan gedung yang terdampak. "Sudah ada korban dievakuasi, laporan tiga tim, ada dua selamat, satu meninggal. Masih ada lima orang di dalam reruntuhan bangunan," kata Arianto.
Baca Juga: Gunung Merapi 17 kali Keluarkan Guguran Lava Pijar dengan Jarak Luncur 600 Meter ke Kali Krasak
Sementara itu, di Kabupaten Majene tiga orang dikabarkan meninggal dunia, 24 luka-luka dan lebih dari 2.000 warga mengungsi.
Selain rumah sakit, hotel dan kantor gubernur rusak berat, rumah warga pun tak sedikit yang mengalami kerusakan. Hingga saat ini jaringan listrik masih padam dan akses jalan poros Majene – Mamuju masih terputus.
