Network
PORTAL JOGJA - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Yengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat 17 kali mengeluarkan guguran lava pijar dengan intensitas kecil hingga sedang, dengan jarak luncur maksimum 600 meter arah hulu kali Krasak.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, periode pengamatan 14 Januari 2021 pukul 18:00 hingga 24:00 WIB, gunung Merapi juga mengalami 28 kali gempa guguran dengan Amplitudo 3-16 mm, dengan durasi 20-69 detik
Secara visual gunung yang memiliki ketinggian 2968 mdpl ini terlihat jelas dan asap kawah tidak teramati. Cuaca di sekitar gunung terpantau berawan dengan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, suhu udara berkisar antara16 hingga 22 derajat Celcius.
Baca Juga: Cek Fakta : Ada Sanksi bagi Masyarakat yang Menolak Vaksinasi Covid-19?
Baca Juga: Bakamla RI Memergoki Kapal Penelitian China Berlayar di Perairan Indonesia
Tingkat Aktivitas gunung Merapi hingga saat ini masih dalam status Level III (Siaga).
BPPTKG merekomendasikan prakiraan daerah bahaya di Kabupaten Sleman yakni di Kecamatan Cangkringan, meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari.
Semrntara di Provinsi Jawa Tengah meliputi Kabupaten Magelang (Kecamatan Dukun), Kabupaten Boyolali ( Kecamatan Selo), Kabupaten Klaten ( Kecamatan Kemalang).
Untuk saat ini, aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Guning Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ungkapkan Kesedihan atas Wafatnya Syekh Ali Jaber : Beliau Sosok yang Luar Biasa
