PORTAL JOGJA - Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri baru saja menangkap puluhan teroris dari berbagai tempat di wilayah Sumatera. Dari puluhan tersebut terselip Zulkarnain yang disebut-sebut sebagai pimpinan para pelaku teror bom di Tanah Air, salah satunya kasus Bom Bali.
"Zulkarnain adalah panglimanya," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo dalam konferensi pers di Kantor Bareskrim Polri, sebagaimana dilansir dari Antara, Jumat, 18 Desember 2020.
Baca Juga: Ini Penjelasan Pemerintah Soal Tarif Rapid Test Antigen-Swab, Simak Disini Biar Jelas!
Baca Juga: Pengguna Instagram di Indonesia Terkoneksi Langsung dengan Akun WhatsApp, Pertama di Asia Pasifik
Argo menyebut, tersangka teroris Zulkarnain bertugas memimpin sebuat unit di Jamaah Islamiyah. Dia memimpin Unit Khos yang ternyata didalamya beranggotakan para gembong teroris di antaranya Dulmatin, Amrozi, Ali Imron, dan Imam Samudera.
Unit Khos sendiri merupakan special taskforce yang dimiliki kelompok Jamaah Islamiyah. Unit atau Tim Khos ini memiliki target untuk menguasai Mandiki 1, Mandiki 2, Mandiki 3, dan Mandiki 4.
Argo menyebutkan, Mandiki 1 meliputi wilayah Malaysia dan Singapura. Mandiki 2 merupakan Indonesia bagian barat. Mandiki 3 adalah Indonesia bagian timur. Kemudian Mandiki 4 meliputi wilayah Australia.
Baca Juga: Unggah Ucapan dan Doa Dari Perawat RSPAD, Ustaz Yusuf Mansur Berulangtahun di Rumah Sakit
Baca Juga: Tak Pantas Ditiru! Beredar Viral Video 3 Anak Kecil Bawa Samurai Sembari Ancam Jokowi dan Megawati
"Dalam struktur organisasi Jamaah Islamiyah (JI), Zulkarnain juga tercatat menduduki posisi sebagai Panglima Askari," tegas jenderal polisi dengan dua bintang dipundaknya tersebut.
Zulkarnain diketahui sebagai orang pintar dan cerdas. Dia memiliki kemampuan merancang peristiwa teror bom, memerintahkan bawahannya untuk melakukan aksi pengeboman dan memiliki kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi atau high explosive.