Kendalikan Hujan Pemicu Banjir Pantura, Modifikasi Cuaca di Jateng Diperpanjang

23 Maret 2024, 21:36 WIB
Foto udara permukiman warga yang berada di sisi Sungai Wulan terendam banjir akibat jebolnya tanggul penahan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. /ANTARA/Aji Styawan/

PORTAL JOGJA - Mendasarkan pada kondisi iklim dan cuaca wilayah Jawa Tengah yang masih berpotensi diselimuti awan penghujan hingga akhir bulan Maret, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperpanjang kali ketiga masa operasi modifikasi cuaca untuk hingga 27 Maret 2024.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan pada hari ini menyatakan bahwa pertumbuhan awan penghujan itu masuk pada kategori tinggi yaitu lebih dari 70 persen, yang akan melanda hampir seluruh wilayah Jawa Tengah.

“Harapannya bisa mengurangi intensitas hujan dan mempercepat penanganan banjir Jawa Tengah terkhusus nya Demak-Kudus,” ucapnya di Jakarta pada Sabtu 23 Maret 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Banjir di Kudus Meluas Hingga 31 Desa, Jumlah Pengungsi Capai 5.014 jiwa

Bila curah hujan dapat dikendalikan maka pengerjaan penguatan tanggul pembatas Sungai Wulan yang jebol bisa lebih cepat. Dampaknya, banjir tidak kembali melanda Demak, Kudus dan daerah sekitarnya. Diketahui, ada enam tanggul Sungai Wulan Demak yang jebol, yang memperparah banjir di wilayah Pantura tersebut akibat hujan yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Pelaksanaan modifikasi atau rekayasa cuaca ini akan terus dilaksanakan sampai tanggul tersebut ini betul-betul siap dan kuat. Setelah itu, rekayasa cuaca akan dicabut. Rekayasa cuaca yang sudah dilaksanakan beberapa hari ini membantu mengurangi debit air pada wilayah terdampak banjir, sehingga penyedotan air di wilayah banjir berlangsung optimal.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat melakukan tinjauan kondisi setelah banjir di Kabupaten Demak pada Jumat 22 Maret 2024 menyebut bahwa empat titik tanggul Sungai Wulan yang sempat jebol, sudah berhasil ditutup dan saat ini masih dalam proses penguatan.

Baca Juga: Jumlah Pengungsi Banjir di Kudus Capai 1.619 Jiwa, Meluas Hingga 29 Desa

"Saat ini sudah ditutup, dan bisa dikatakan tinggal penguatan saja," ujar Nana Sudjana.

Operasi operasi modifikasi cuaca yang saat ini memasuki kali ketiga merupakan hasil kerja sama antara BNPB, BMKG, BRIN, TNI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan unsur terkait lainnya. Ini adalah salah satu uasaha yang dilakukan pihak terkait mengatasi banjir yang hingga kini masih mengenangi Demak dan Kudus.

Namun saat ini Kepolisian Resor Demak, Jawa Tengah belum juga membuka jalur Pantura Demak-Kudus. Pembukaan jalur Demak Kudus ini menunggu banjir benar-benar surut.

"Hingga hari ini, akses jalan dari Semarang menuju Pati dan Surabaya masih dialihkan ke Jalur Mijen-Welahan-Kudus karena akses jalannya masih ada genangan banjir di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan karanganyar, Demak," kata Kasat Lantas Polres Demak AKP Lingga Ramadhani di Demak pada Sabtu 23 Maret 2024.

Baca Juga: Banjir Surut Perjalanan Kereta di Semarang Kembali Normal, Ada Kompensasi Pelanggan Terdampak

Pengalihan truk tronton atau truk bersumbu dari arah Semarang menuju Surabaya diarahkan ke arah Mijen - Welahan - Kudus - Pati - Rembang.

Sementara untuk kendaraan kecil bisa melewati jalur Godong - Purwodadi - Kudus. Untuk truk bersumbu dari arah Demak menuju Surabaya bisa melalui Jalan Tol Semarang - Ngawi. Ini sebagai antisipasi menghindari kepadatan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Mijen - Welahan.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler