BMKG Imbau Warga Sulbar Tak Terpancing Informasi Sesat Adanya Gempa Susulan Besar dan Tsunami

17 Januari 2021, 20:46 WIB
Keterangan Pers Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Mamuju. /BMKG

PORTAL JOGJA - Pasca terjadi gempa di Sulawesi Barat atau Sulbar, berbagai informasi menyesatkan banyak beredar di masyarakt.

Akibat informasi menyesatkan itu, masyarakat resah pasca terjadi gempa yang menggiyang Kabupaten Mamuju dan Majene Sulbar.

Baca Juga: Sebanyak 10 Kabupaten Kota di Kalimantan Selatan Terdampak Banjir 24.379 Rumah Terendam

Baca Juga: Fakta Mengejutkan, Gelombang Gempa 6,2 Magnitudo di Sulawesi Barat Sampai ke Benua Amerika

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati mengimbau seluruh masyarakat di Sulawesi Barat, utamanya di Mamuju dan Majene agar tidak terpancing informasi sesat terkait gempa susulan berkekuatan magnitudo 8,2 serta isu tsunami.

"Saya mohon masyarakat terutama di Mamuju dan sekiranya, tidak perlu panik dan jangan terpancing isu, apalagi ada mengatakan kekuatan bisa magnitudo 8,2. Ada lagi mengatakan harus keluar dari Mamuju, itu tidak benar," kata Dwikorita di Mamuju, seperti yang dikutip Portal Jogja dari ANTARA, Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Dua Perempuan Hakim MA di Afghanistan Dibunuh

Dwikorita menegaskan BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi gempa susulan dengan skala besar dari sebelumnya. Tidak hanya itu beredar pula adanya informasi potensi akan terjadi tsunami di Majene dan sekitarnya.

"Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Salah sama sekali," kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu.

Guru Besar Fakultas Teknik UGM kelahiram Yogyakarta, 6 Juni 1964 itu, mengatakan imbauan yang dikeluarkan adalah meminta masyarakat untuk selalu waspada dan menjauhi lokasi yang rawan, seperti bangunan tua dan, lereng gunung dan daerah pesisir pantai.

Baca Juga: Ini yang Bakal Diperangi Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit di Masa Depan

"Kami imbau jauhilah bangunan yang mudah runtuh, cari tempat yang aman, jauh dari runtuhan bangunan, jauh dari lereng yang rawan longsor atau lereng gunung, dan cukup jauh dari pantai," tegas Dwikorita.

Ia mengatakan yang dikeluarkan BMKG adalah mewaspadai adanya gempa susulan, tapi tidak sebesar 8,2 magnitudo, atau kurang lebih sebesar dari peristiwa kemarin.

"Itu besar (6,2 magnitudo), tapi lebih banyak (skala gempa) rendah dari kemarin, itu saja. Semoga kita semua aman, " katanya.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 akan Segera Dibuka, Berikut ini Persyaratan Umum yang Harus Dipenuhi

BMKG juga meminta kepada seluruh masyarakat tidak perlu panik secara berlebihan dan mau meninggalkan Kota Mamuju, tetap tenang dan waspada sampai keadaan benar-benar normal kembali.

"Tidak perlu keluar Mamuju, kalau itu benar, tentu aku lari (keluar) duluan, karena kita masih disini. Insya Allah, Allah melindungi kita semua," tuturnya.

Kunjungan Kepala BMKG pusat Prof Dwikora Karnawati tersebut di Sulbar juga bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono di sejumlah titik bencana di Kota Mamuju.

Baca Juga: UPDATE, Korban Jiwa Gempa Sulbar Jadi 73 Orang

Saat ini masih dilakukan penanganan oleh semua pihak mulai mencari korban hingga pemulihan infrastruktur seperti jaringan listrik PLN dan telepon untuk mendukung komunikasi.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler