Komunitas Lar Gangsir Melestarikan Keris Warisan Budaya Indonesia

- 9 Juli 2020, 09:18 WIB
Komunitas Lar Gangsir
Komunitas Lar Gangsir /Bagus Kurniawan

Baca Juga: Berita Baik: Sleman Membaik, Seluruh DIY Masuk Zona Risiko Rendah Penularan Covid-19

Ia menjelaskan nama Lar Gangsir merupakan kependekan dari sengkalan ‘Laring Curiga Manjing Sarira’ yang merupakan candra sengkala tahun 1952 Jawa ( 2019 M). Ini merupakan tahun berdirinya organisasi ini.

Laring Curiga Manjing Sarira artinya penyatuan antara keris dengan manusia. Selain itu, Lar Gangsir juga merupakan salah satu nama pamor keris yang indah dan populer.

Motif pamor Lar Gangsir merupakan stilisasi dari sayap serangga Gangsir (sejenis jangkrik). Sayap gangsir ini punya motif yang indah dan berfungsi ganda, untuk terbang dan bersuara.

Baca Juga: Lima Tahap yang Bikin Sukses Bisnis Online Lewat Media Sosial

"Lar Gangsir mengandung perlambang kemampuan untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang tinggi, serta mampu berkiprah dan berkontribusi penting dalam usaha pelestarian dan pengembangan budaya keris di Indonesia" paparnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota lainnya seperti Hedi Haryanto dan Timbul Waluyo. Komunitas ini anggotanya terbuka siapa saja dan dari berbagai kalangan.

"Diskusi bagi teman-teman Lar Gangsir bisa menambah wawasan dan pengetahuan soal perkerisan atau tosan aji lainnya. Tiap pertemuan antar anggota selalu membawa keris koleksi masing-masing untuk didiskusikan," ungkap Hedi.

Baca Juga: Jumputan Tahunan Mulai Menggeliat 

Menurutnya ada banyak nilai-nilai sejarah, arkeologis hingga teknologi dalam pembuatan tosan aji. Oleh karena itu berbagai hal itu selalu didiskusikan bersama agar mengetahuinya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x