Varian Deltacron Teridentifikasi di Amerika Serikat dan Eropa, Bagaimana Indonesia?

- 14 Maret 2022, 08:48 WIB
Ilustrasi Deltacron.
Ilustrasi Deltacron. /Freepik - Val Suprunovich

PORTAL JOGJA – Beberapa hari lalu, para peneliti menyebutkan, virus Corona yang menggabungkan gen dari varian Delta dan Omicron teridentifikasi pada setidaknya 17 pasien di Amerika Serikat dan Eropa.  

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesai (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan, Deltacron adalah varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron.

“Artinya varian ini mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan,” kata Prof. Zubairi melalui akun Twitternya.

Baca Juga: BMKG: Gempa M6,7 Terjadi di Siberut Kepulauan Mentawai dan Batu, Dirasakan Hingga Skala VI MMI

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan, varian Deltacron bisa muncul ketika seseorang terinfeksi oleh dua varian Covid-19 sekaligus yaitu varian Delta dan varian Omicron.

“Ketika seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian bereplikasi bersama,” kata Prof. Zubairi menjelaskan.

Selain di Amerika Serikat, varian Deltacron menurut Zubairi juga ditemukan di Prancis, Denmark, Inggris, dan juga Belanda.

Baca Juga: Jadwal Liga 1: PSM Makassar vs Persela Lamongan dan Barito Putera vs Persebaya, Indosiar Senin 14 Maret 2022

Hanya saja, menyinggung mengenai risiko akibat terinfeksi varian Deltacron, Zubairi mengaakan kemungkinan tidak lebih berbahaya dari Omicron. Hanya saja Zubairi mengatakan belum bisa dipastikan tentang tingkat ancaman varian Deltacron tersebut,

“Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit,” kata Prof. Zubairi.

Halaman:

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x