Penting! Ternyata Sifat ini yang Bikin Orang China Bisa Sukses Dimana Saja

- 31 Januari 2021, 04:47 WIB
Ilustrasi dekorasi khas China saat tahun baru imlek
Ilustrasi dekorasi khas China saat tahun baru imlek ///Sumber: Pixabay/PublicDomainPictures

PORTAL JOGJA - Tidak bisa kita pungkiri warga keturunan Cina di Indonesia memang berpengaruh besar terhadap jalannya perekonomian nasional. Itu menimbulkan tanda tanya, apa sifat orang China yang membuat mereka bisa sukses?

Hampir semua bidang bisnis yang ada Indonesia di miliki oleh orang etnis Tionghoa atau China.

Sebut saja perusahaan produsen rokok, produsen mi instan dan makanan dan sektor bisnis lainnya banyak yang dimiliki oleh etnis Tionghoa.

Baca Juga: Kisah Sukses Dibalik Game PUBG yang Mendunia

Kita juga perlu mengakui, bahwa etnis Tionghoa itu ulet banget buat bekerja maupun berbisnis. Namun, gak ada salahnya jika kita belajar beberapa prinsip orang cina. Dikutip Portal Jogja dari berbagai sumber yang dijabarkan melalui kutipan-kutipan yang dianut kebanyakan etnis Tionghoa berikut ini sifatnya.

1. “Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin.”
Pepatah Ann Wan Seng ini mengajarkan bahwa gak ada cara lain buat jadi sukses. Kamu perlu keras keras dan rajin, bahkan daripada orang lain.

Baca Juga: Gejala Baru Covid Tounge, Apa Itu? Ini Kata Dokter RS UGM

2. “Dia yang tidak bersikap ekonomis (pada akhirnya) pasti akan menderita.”

Senada dengan pepatah sebelumnya, berdasarkan pepatah Confucius ini, hidup hemat begitu ditekankan oleh kebanyakan suku Tionghoa.

Kebanyakan suku Tionghoa lebih memilih buat belanja dengan uang cash dibandingkan kartu kredit atau cicilan. Bila uang belum cukup, mereka lebih memilih buat menunda.

Baca Juga: Di Yogyakarta All New Honda CBR150R Dihadirkan Secara Virtual

Selain itu, mereka pun bahkan punya prinsip buat menyisihkan 70 persen dari penghasilan untuk ditabung atau investasi. Barulah sisanya digunakan buat kebutuhan hidup. Berat ya? Tapi, gak ada salahnya dicoba.

3. “Pedagang tidak boleh terlalu kaku. Namun sebaliknya, perlu memperbolehkan proses tawar-menawar.”

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x