Saat Pandemi Covid-19, Tak Ada Perempuan Mekah Berkumpul di Ka'bah

- 1 Agustus 2020, 17:17 WIB
TAWAF: Jemaah haji melakukan tawaf yang datang pertama kali ke Mekah.
TAWAF: Jemaah haji melakukan tawaf yang datang pertama kali ke Mekah. /Bagus Kurniawan/(Saudi Press Agency/portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Saat pandemi virus corona ternyata menyebabkan suatu tradisi di Mekah yang hilang.

Tradisi ini dilakukan paa tanggal 9 Dzulhijah, saat para laki-laki di Mekah membantu jemaah haji di Arafah.

Pada tanggal itu, perempuan Mekahberbondong-bondong ke Ka'bah Suci. Tradisi ini sudah ada sejak 70 tahun lalu.

Baca Juga: Jemaah Haji emoar Batu Usir Stean di Jamarat Berjalan Lancar

Mereka berbondong-bondong karena semua peziarah dan warga laki-laki Mekah beradae Arafah pada Dhul Hijjah 9 , Hari Arafah, menandai puncak dari ziarah tahunan.

Seperti dikutip Saudi Gazette, Itu dulunya adalah pemandangan langka setiap tahun ketika sejumlah besar wanita setempat dengan mengenakan baju abaya hitam. Mereka berkumpul di sekitar Ka'bah.

Bila mereka berkumpul di Ka'bah akan memberikan suguhan visual yang berbeda. Mreka mengenakan abaya hitam dan berdiri di atas lantai marmer Masjidil Haram yang berwarna putih.

Baca Juga: Mau Dapat Token Listrik Gratis dari PLN? Ini Caranya

Sekarang itu tak agi karena pada tanggal itu Masjidil Hara ditutup untuk pencegahan Covid-19.

Para wanita biasa memanfaatkan kesempatan itu dan melakukan tawaf (mengelilingi), mencium Hajar Aswad, berdoa di Multazam (area di antara Batu Hitam dan pintu Ka'bah), dan berbuka puasa saat puasa Arafah.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Saudi Gazette


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah