Tradisi Supitan Keraton Yogyakarta: Prosesi Penanda Kedewasaan

- 28 Februari 2023, 05:31 WIB
Pakaian berkhitan remaja Kasultanan Yogyakarta
Pakaian berkhitan remaja Kasultanan Yogyakarta /FB/@Sejarah Jogyakarta/

Kemudian anak tersebut mengikuti upacara siraman air kembang dengan harapan anak tersebut bersih dari segala noda baik lahir dan batin. Dengan didampingi oleh para bendara putri termasuk ibu dari putri raja, saudara perempuan, dan putri-putri kerabat keraton yang dipimpin oleh bendara putri yang lebih muda sampai seterusnya.

Baca Juga: Mengenal Upacara Melasti Sebelum Perayaan Nyepi Umat Hindu di Bali

Usai siraman dilakukan upacara ngabekten yaitu sungkeman atau menghaturkan sembah kepada orang tua. Hal ini melambangkan pernyataan terima kasih kepada orang tua atas segala asuhan dan bimbingannya sampai saat ia dikhitan, bahkan ia telah dewasa serta memohon doa restu agar sukses dan bahagia dalam mengarungi kehidupan selanjutnya.

Sebagai puncak dari seluruh rangkaian acara adalah digelar upacara gres yakni saat pemotongan kulit kepala kemaluan si anak laki-laki. Didampingi oleh penganthi atau para pangeran pemangku dan seorang pangeran yang bertugas mengantar ke krobongan hingga kembali ke Kasatriyan.

Jika pelaksanaan khitanan telah paripurna semua. Maka raja memeritahkan bubar pisowanan. Sultan kembali ke Bangsal Kencono dan putra sultan yang sudah dikhitan diperintahkan kembali ke Kasatriyan dengan diantar oleh para pengampil untuk beristirahat.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: kebudayaan.jogjakota.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah