Sejarah Kerajaan Sriwijaya, di Utara Sungai Musi, Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Hingga Keruntuhan

- 15 Desember 2021, 11:21 WIB
 Muara Takus, ilustrasi jejak agama Budha di Sumatera
Muara Takus, ilustrasi jejak agama Budha di Sumatera /Dinas Pariwisata Provinsi Riau/

Hal tersebut terjadi lokasinya berada di kawasan Selat Malaka yang diketahui kawasan ini dikenal sebagai jalur perdagangan internasional. Pusat perdagangan yang dibangun oleh Sriwijaya memberi pengaruh pada politik.

Dari sini pula menjadi dasar politik kerajaannya dari jalur perdagangan, jalur pelayaran dan menguasai daerah-daerah strategis sebagai kekuatan lautnya yang menghantarkan Srijaya mencapai puncak kejayaan.

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Meski demikian akhirnya Sriwijaya alami kemunduran akibat beberapa masalah salah satunya serangan Raja Damarwangsa dari Kerajaan Medang abad X-XI dengan tujuan perluasan wilayah

Selain iun 1007tu yang menjadi penyebab keruntuhan Sriwijaya adalah serangan dari Kerajaan Cholamandala tahun 1007-1023 M dampak persaingan perdagangan serta pelayaran yang tidak sehat memicu munculnya peperangan

Baca Juga: Nikita Mirzani Nyesel Patuh Karantina dan Bayar Mahal? Bisa Aja Kabur, Tapi Takut Viral

Sumber lain menyebut keruntuhan Sriwijaya akibat pengaruh eksedisi Pamalayu yang dilakukan Kerajaan Singasari tahun 1275 M. Ekspedisi ini bertujuan memperluas wilayah kekuasaan berdampak melemahkan politik serta ekonomi Sriwijaya.

Masuknya pengaruh Islam juga menjadi faktor lain kemunduran Sriwijaya. Hal tersebut terjadi setelah daerah-daerah jajahan kerajaan ini memiliki koloni Muslim yang kuat pada akhirnya memunculkan ajaran Islam di Aceh Timur.

Pengaruh itu memberi efek menurunnya pada perdagangan serta budaya Sriwijaya sehingga dari sini pula memicu munculnya kerajaan Samudera Pasai yang disebut sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.***

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah