Uang Udik Udik Sekaten dan Labuhan Keraton Dipercaya Membawa Berkah Pemiliknya

- 15 Oktober 2021, 21:02 WIB
Gunungan Lanang Gerebg Mulud Keraton Yogyakarta. Uang Udi-udik Sekaten dan Labuhan Keraton Dipercaya Membawa Berkah
Gunungan Lanang Gerebg Mulud Keraton Yogyakarta. Uang Udi-udik Sekaten dan Labuhan Keraton Dipercaya Membawa Berkah /Bagus Kurniawan/Portaljogja.com

PORTAL JOGJA - Pada bulan Maulud atau Mulud berdasarkan kalender Islam dan Jawa adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta selalu menggelar peringatan Maulid nabi yakni acara Sekaten.

Sekaten ditandai keluarnya 2 gamelan pusaka dari keraton untuk dibawa di bangsal Pagongan komplek Masjid Besar.

Di Keraton Yogyakarta sebelum acara Gerebeg Mulud selama satu minggu gamelan Kyai Gunturmadu dan Kyai Nogowilogo dibuntikan setiap hari hingga peringatan malam maulid nabi.

Namun karena masa pandemi covid1-19 acara ditiadakan. Padahal saat gamelan keluar atau miyos gangsa dan gamelan pulang atau gangsa kondur Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebar udik-udik.

Baca Juga: Keraton Yogyakarta Tiadakan Mubeng Beteng Malam 1 Suro dan Jamasan Pusaka Tertutup

Tradisi membunyikan gamelan Sekaten ini telah ada sejak zaman Kerajaan islam Demak zaman Wali Sanga.

Sekaten yang asal mulanya adalah syahadatain sebagai sarana penyebaran Islam di tanah Jawa oleh raja-raja Islam dan wali sanga.

Apa itu udik-udik?

Udik-udik adalah keping mata uang pecahan logam yang dicampur beras kuning yang kemudian disebarkan dihadapn kawulanya sebagai simbol kemakmuran dan kemurahan hati raja.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah