Network
PORTAL JOGJA – Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling istimewa dalam kalender Islam. Bulan Ramadhan sering disebut bulan suci. Berbagai kegiatan menyambut datangnya bulan Ramadhan pun banyak dilakukan.
Salah satunya adalah tradisi padusan. Padusan adalah tradisi masyarakat Jawa untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, padusan berasal dari kata adus yang artinya mandi. Secara khusus padusan dimaknai sebagai mandi sebagai upaya pembersihan lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci.
Tradisi yang merupakan warisan para leluhur ini pada awalnya dilakukan dengan cara mandi seorang diri di tempat sepi sambil melakukan instrospeksi diri.
Baca Juga: Kumpulan Doa Islam Sehari-hari yang Mudah Diajarkn Kepada Anak, Arab, Latin dan Artinya
Namun pada perkembangannya, padusan biasa dilakukan di rumah-rumah seperti halnya mandi biasa, atau bahkan di tempat-tempat pemandian umum seperti umbul, sendang bahkan kolam renang. Sebelum masa pandemi Covid-19, tradisi padusan bahkan dikemas sebagai event wisata di berbagai tempat.
Padusan biasanya dilakukan pada hari terakhir bulan Sya’ban. Namun ada juga yang melaksankaan pada dua atau tiga hari menjelang Ramadhan. Dilansir dari NU Online, di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, padusan bisa digelar di Umbul Pengging dan Umbul Tlatar selama dua hari terakhir bulan Sya'ban.
Di Jogja kegiatan padusan kadang digelar di Umbul Pajangan, Sendang Klangkapan dan Sendang Ngepas Lor di Kabupaten Sleman. Sementara di Klaten Jawa Tengah, padusan juga sering dilgelar di Umbul Manten, Umbul Ponggong, serta Obyek Mata Air Cokro.
Baca Juga: Tata Cara Berdoa, Waktu dan Tempat Sesuai Ajaran Islam, Muslim Wajin Tahu 3 Hal Ini
