Mengungkap Keruntuhan Majapahit, Pergolakan Politik Pasca Hayam Wuruk dan Terjadi Perang Paregreg

12 November 2021, 06:15 WIB
Mengungkap Keruntuhan Majapahit, Pergolakan Politik Pasca Hayam Wuruk dan Terjadi Perang Paregreg /Instagram@majapahit_empire

PORTAL JOGJA - Majapahit didirikan oleh Raden wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana berkuasa tahun 1293-1309 M.

Kemudian Majapahit mencapai puncak masa keemasan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk bersama Mahapatih Gajah Mada 1350-1389 M.

Setelah pemerintahaan Raja Hayam Wuruk sampai dengan runtuhnya Majapahit tidak banyak sumber beritanya maupun prasasti yang mengungkapnya. Hanya Serat Kanda dan Babat Tanah Jawi sedikit cerita tentang Majapahit.

Negarakretagama dan Pararaton merupakan hasil kebudayan pada era itu juga terbatas mengungkap kejayaaan Wilwatikta. Namun demikian dokumen-dokumen Klenteng Sam po Kong yang bisa mengungkap keruntuhan Majapahit.

Baca Juga: Cerita Sejarah Perang Bubat: Ambisi Patih Gajah Mada Taklukkan Pasundan dan Gagalnya Pernkahan Hayam Wuruk

Timbulnya pergolakan politik pasca Gajah Mada dan Hayam Wuruk meninggal dunia. Awal mula keruntuhan Majapahit sesudah Patih Gajah Mada tahun 1364 kemudian disusul Hayam Wuruk 1389 meninggal dunia pemerintahan Majapahit diwarnai intrik-intrik politik.

Saat itu tidak ada pemimpin seperti Hayam Wuruk yang mampu mengulangi kejayaan Majapahit.

Masa-masa selanjutnya penuh pergolakan politik yang terus kepanjangan diwarnai intrik-intrik politik.

Intrik politik yang berujung perang saudara dilingkungan istana sehingga memicu beberapa wilayah-wilayah taklukan melepaskan diri dan hal ini tentu memperlemah pengaruh Majapahit.

Baca Juga: Drama Korea Now We Are Breaking Up Mulai Tayang Malam Ini, Yukk Intip Karier Jang Ki Yong

Perang saudara Paregreg

Kehancuran kerajaan Majapahit akibat perang Paregreg. Perang saudara yang memperebutkan kekuasaan antara Wikramawardhana dari wilayah barat Majapahit dengan Bhre Wirabhumi berasal dari Blambangan.

Dilansir dari laman historia.id perebutan kekuasan tahta kerajaan Majapahit sering terjadi sepeninggal raja Hayam Wuruk.

Hal ini berawal dari Bhre Wirabhumi seorang putra dari seorang selir menuntut tahta dari Wikrawardhana.

Ia adalah suami dari Kusumawardhani dan keponakan Hayam Wuruk. Namun Wirabhumi yang tidak berhak atas Majapahit kemudian diberi kekuasaan bagian timur yaitu Blambangan, sedangkan Wikrawardana mendapat bagian bagian barat di Majapahit'

Keduanya tidak mau saling mengalah akhirnya perseteruannya antara Wirabhumi dengan Wikrawardhana yang memperebut tahta kekuasaan di kerajaan Majapahit terus berlanjut hingga muncul Perang Paregreg.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Jumat 12 November 2021: Sinetron IPA & IPS dan Film Dracula Untold

Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama sebutan Perang Paregreg atau peristiwa huru-hara, yang terjadi tahun 1323 Saka atau 1401. Perang antara keduanya semakin seru apalagi setelah Wikramawardhana mendapat bantuan dari dari Bhre Tumampel dapat dikalahkan.

Wirabhumi kemudian melarikan diri maka dikejar oleh Raden Gajah selanjutnya terjadi perang sengit. Berkat kecerdikan Raden Gajah Wirabhumi dapat ditangkap kemudian kepalanya dipenggal.

Perang Paregreg berdampak luar biasa terhadap kelangsungan hidup kerajaan Majapahit. Bahkan dari peristiwa perang tersebut membuat kerajaan ini mengalami keruntuhan dan kemunduran.

Hal terlihat dari kemerosotan perekonomian Majapahit kemudian pengaruh juga luar biasa terhadap wilayah-wilayah kekuasaannya yang satu persatu melepaskan diri dan menjadi awal kehancuran Majapahit.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Historia.id

Tags

Terkini

Terpopuler