Gelombang Panas Landa India, 54 Orang Dilaporkan Tewas

- 31 Mei 2024, 15:34 WIB
Seorang pria menyemprotkan air dingin ke wajahnya dari botol air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 29 Mei 2024.
Seorang pria menyemprotkan air dingin ke wajahnya dari botol air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 29 Mei 2024. /REUTERS/Amit Dave

PORTAL JOGJA – Gelombang panas masih terus melanda sejumlah wilayah di India. Sebanyak 54 orang dilaporkan tewas akibat gelombang panas dengan suhu maksimum di atas 45 derajat Celsius di wilayah India Tengah, Timur dan Utara.

Dilansir dari India Today, Departemen Meteorologi India menyebutkan, badai debu diperkirakan akan terjadi di wilayah Uttar Pradesh, Haryana Chandigarh dan Delhi pada 31 Mei 2024 hari ini.  Bahkan untuk wilayah Uttar badai debu diperkirakan masih akan berlangsung hingga 1 Juni besok.

Ibu kota India pada Kamis 30 Mei kemarin mencatat suhu maksimum 45,6 derajat Celcius atau 5,2 tingkat di atas normal. Menurut catatan Departemen Meteorologi India, suhu tersebut terjadi hanya berselang sehari setelah Delhi mencatat suhu tertinggi dalam 79 tahun sebesar 46,8 derajat Celcius. 

Baca Juga: 31 Mei Merupakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Berikut Sejarah dan Tema Tahun ini

Negara bagian Bihar mencatat korban terbanyak akibat gelombang panas, yaitu sebanyak 32 orang meninggal. Sementara di Aurangabad terdapat 17 orang meninggal, 10 orang tewas di Rourkela dan Palamu dan Jharkhand masing-masing tercatat sebanyak 5 orang meninggal dunia.  

Seorang pria berusia 40 tahun, warga Bihar pada Kamis 30 Mei dilaporkan meninggal karena sengatan gelombang panas. Dia meninggal karena kegagalan beberapa organ setelah suhu tubuhnya naik hingga 108 derajat Fahrenheit, hampir 10 derajat di atas normal.

Sementara itu Direktur Lembaga Penelitian Climate Trends Aarti Khosla seperti dilansir Portal Jogja dari Al Jazeera menyatakan, kota-kota lebih rentan terhadap panas karena efek gabungan dari urbanisasi dan perubahan iklim.

Baca Juga: Dirikan Posko, Petugas Kloter 54 SOC Aktif Visitasi Kesehatan Jemaah

Aarti Khosla memperkiratan, hari-hari yang lebih panas akan lebih sering tejadi, musim kemarau yang berkepanjangan, dan hari-hari hujan yang lebih sedikit karena pola cuaca terus berubah. 

Aarti mengungkapkan, tahun lalu, puluhan orang tewas di negara bagian Uttar Pradesh di India utara akibat panas ekstrem.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Al Jazeera India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah