Network
PORTAL JOGJA - Sebanyak 157 sekolah dasar di Korea Selatan tidak memiliki siswa kelas satu pada tahun ajaran baru yang akan berlangsung bulan Maret mendatang.
Kementerian Pendidikan mengatakan, jumlah siswa baru diperkirakan akan mencapai rekor terendah pada tahun ajaran mendatang. Sebanyak 369.325 anak telah terdaftar di sekolah dasar ketika tahun ajaran dimulai pada bulan Maret
Angka tersebut mencakup 99,9 persen dari 369.441 anak yang seharusnya mendaftar di kelas satu pada tahun ajaran mendatang. Kementerian Pendidikan menyebut, angka tersebut lebih kecil dibandingkan perkiraan pemerintah pada Januari lalu sebanyak 396.533 orang.
Baca Juga: Terima Kunjungan Komisi X DPR RI, Kustini Sampaikan Keunggulan Pariwisata Sleman
Dilansir dari The Korea Herald, hampir setiap wilayah provinsi dan kota metropolitan di Korea Selatan kecuali Seoul, Gwangju, Daejeon, Ulsan dan Sejong, terdapat satu sekolah dasar yang tidak mendapatkan siswa baru.
Provinsi Jeolla Utara tercatat memiliki sekolah terbanyak yang tidak mendapat siswa baru yang mendaftar, yaitu sebanyak 34 sekolah.
Tahun lalu, tercatat jumlah siswa baru mendaftar di sekolah dasar sebanyak 401.752 anak. Dengan begitu, tahun ajaran baru ini merupakan jumlah siswa baru kelas satu terendah sejak pemerintah mulai melakukan penghitungan pada tahun 1970.
Baca Juga: Ada Pengaruh Jokowi pada Jabat Tangan Prabowo-Sri Mulyani dan AHY-Moeldoko
Jumlah siswa baru yang mulai bersekolah diperkirakan akan terus mengalami penurunan karena tren penurunan jumlah bayi lahir dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan lembaga Statistik Korea pada bulan Januari 2024 lalu, sebanyak 213.571 bayi lahir antara bulan Januari dan November tahun lalu, dan jumlah bayi baru lahir untuk keseluruhan tahun 2023 diperkirakan berada di bawah 230.000.
